Ada satu keajaiban bulan Ramadhan yang masih saya yakini, bahwa tidak ada umat yang kelaparan di dalam bulan Ramdhan, dan alhamdulillah sampai sampai saat ini saya masih meyakininya.
Bukan tanpa rencana Tuhan memberikan rezeki makanan yang berlimpah pada seseorang, dan itu pun saya yakini ketika saya menerima rezeki yang berlimpah, yang berupa makanan, karena dalam rezeki tersebut  tetap ada hak orang lain.
Yang menjadi hak saya dan keluarga tetap saja yang habis dimakan, sementara yang lainnya adalah hak orang lain, dan tanpa kita sadari dengan penuh keikhlasan kita bagikan, terutama kepada tetangga terdekat yang paling membutuhkan.
Selama 17 hari Ramadhan rezeki berupa makanan tidak ada putusnya, sehingga rezeki tetangga terdekat pun tidak ada putusnya. Begitulah saya kira rencana Tuhan memberikan rezeki yang berlimpah, agar tidak ada umatnya yang kelaparan selama Ramadhan.
Anak saya seorang influenser, selama work from home (WFH) dia banyak mendapat endorsed berbagai produk makanan, khususnya makanan untuk kebutuhan puasa, alhamdulillah rezeki itulah yang kami nikmati selama Ramadhan.
Itulah sebagian hikmah dari WFH selama pandemi corona, bisa tetap menghasilkan dan tetap produktif, juga tetap bisa berbagi walaupun hanya berupa makanan. Tidak sedikit masyarakat yang terdampak, yang tidak berdaya menghadapi situasi sekarang ini, tapi berkat kekuasaan Tuhan kita ditakdirkan untuk tetap bisa berbagi.
Kesadaran terhadap kekuasaan dan kemurahan hati Tuhan, haruslah tetap disemayamkan dihati, agar kita bisa tetal optimis menghadapi berbagai ujiannya. Ujian bukanlah hanya berupa kesulitan, kesenangan pun adalah juga ujian, seberapa peduli kita pada orang lain saat diberikan kesenangan.
Kami sekeluarga sangat mensyukuri rezeki makanan yang berlimpah, karena kami sekeluarga dicukupkan-Nya, dan diberikan kesempatan berbagi kepada yang membutuhkan.
Begitu juga rezeki yang berupa bantuan sosial dari pemerintah, baik pemerintah daerah, mau pun pemerintah pusat, dengan rezeki itu pula kami sekeluarga bisa berbagi kepada yang lebih membutuhkan, sehingga menjadi tahu siapa yang lebih berhak menerimanya.
Banyak sekali keajaiban yang Tuhan berikan selama bulan Ramadhan, dan keajaiban itu saya anggap sebagai sebuah rahmat yang harus disyukuri. Tidak pernah membayangkan, meskipun tidak dicukupi secara materi, namun dilebihkan dengan rezeki yang berupa makanan.