Najwa Shihab sosok jurnalis yang cerdas dengan narasi yang pedas, lembut pada penampilan, namun tajam penglihatannya, dan Najwa tidak ada takutnya mengarahkan berbagai pertanyaan sensitif pada objek yang diwawancarainya.
Banyak yang gusar kalau Najwa mulai menyasar figur yang menjadi topik pembahasannya, karena sentilannya menghujam tembolok sampai ke ulu hati.
Belum lama Najwa habis di-bully, setelah mewawancarai Presiden Jokowi, di Istana Bogor. Banyak yang beranggapan pertanyaan Najwa terhadap Presiden terkesan mempermalukan Presiden Jokowi.
Padahal menurut saya sah-sah saja, karena dia sedang menjalankan perannya sebagai jurnalis, dan Presiden Jokowi sendiri secara umum tidak ada yang terpojokkan oleh pertanyaan Najwa.
Wanita yang pernah sangat Populer dengan acara Matanajwa yang tayang di MetroTv, semakin populer akhir-akhir ini, setelah di bully mewawancarai Jokowi, yang terbaru sentilan Najwa terhadap anggota DPR, menohok sampai ke ulu hati.
Padahal apa yang dikatakan Najwa adalah fakta, dan faktanya anggota DPR antikritik, meskipun sehari-hari kerja mereka hanya mengkritik, ternyata mereka tidak siap untuk di kritik.
Baru saja mereka menasehati Luhut, bahwa sebagai pejabat pemerintah harus siap untuk di kritik, namun sayangnya mereka cuma bisa membedakan kritik atau bukan, kalau hal itu terjadi pada mereka.
Kenapa mereka begitu emosional terhadap Najwa Shihab? Apa yang disentil Najwa, sehingga mereka menganggap ucapan Najwa sudah menyinggung secara institusional DPR?
Sebetulnya Najwa hanya mengungkapkan kebiasaan kebanyakan mereka yang berada di DPR, dan kebiasaan itu yang selalu menjadi sorotan masyarakat. Perkataan Najwa sangat biasa, yang luar biasa justeru sentilannya.
Mari kita telisik ucapan Najwa dalam sebuah unggahan video, seperti yang saya kutip dari Kompas.com dibawah ini: