Ternyata Refly masih ingin menikmati jabatannya, dan fasiltas yang diterima sebagai Komisaris Utama. Dengan sikap kritisnya, dia sadar betul, cepat atau lambat dia akan tersingkir dari jabatannya. Tapi sangat disayangkan dia tidak konsisten dengan prinsip hidupnya.
Tidaklah bijak, setelah tidak lagi menjabat lalu membeberkan semua kesalahan pemerintah, yang pernah diketahui, namun tidak ada tindakan. Sehingga malah terkesan terus menerus melampiaskan sakit hati pada pemerintah.
Dengan sikap seperti itu, sehingga masyarakat kehilangan resfek terhadap intlektual yang dimilikinya, sehingga malah terkesan menjadi seorang pecundang. Padahal secara intlektual dan keilmuan yang dimilikinya, masyarakat berharap dia mampu mampu menjadi penyeimbang yang objektif, bukanlah bagian dari barisan sakit hati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H