Sejak 4 tahun yang lalu, saya sudah memutuskan untuk di rumah saja. Itu sebuah pilihan yang sulit pada saat awal mulanya, karena saya sudah terbiasa sibuk sejak tahun 1982, saat masih kuliah dan magang di perusahaan slide animation.
Atas permintaan anak-anak agar saya bisa istirahat dari pekerjaan shooting sinetron, yang waktu kerjanya sudah tidak lagi rasional. Karena ada kebiasaan sampingan yang dulu saya tekuni, yakni menulis, saya mencoba untuk menikmati dunia tulis menulis, ternyata aktivitas ini bisa mengurangi kejenuhan 'dirumah saja'.
Jadi imbauan untuk dirumah saja, bagi saya tidak ada masalah, karena saya sudah terbiasa dirumah saja. Bukan saya takut terjangkiti covid-19, yang saya takuti saya menularkan wabah tersebut pada keluarga, yang harapan hidup mereka lebih panjang dibandingkan saya.
Juga tidak ingin dengan keluar rumah, saya akan membawa wabah penyakit bagi sesama. Kita tidak pernah tahu saat kita tertular, karena masa inkubasi penyakit tersebut baru diketahui setelah 14 hari. Sementara kita terlihat sehat-sehat saja.
Dirumah saya tetap bisa menikmati apa saja, tetap bisa berinteraksi meskipun hanya melalui media sosial, tetap bisa produktif bekerja meskipun cuma hanya menulis. Kebetulan memang empat tahun terakhir, pekerjaan saya hanya menulis.
4 tahun dirumah saja, sangat berat bagi yang tidak terbiasa. Tapi bagi saya 4 tahun dirumah tidak masalah, apa lagi kalau diimbau dirumah saja cuma untuk waktu yang tidak terlalu lama.
Tanpa terasa 4 tahun itu bisa saya lalui dengan penuh suka cita, yang jelas saya tidak lagi bekerja dibawah tekanan, tidak lagi mengerjakan sesuatu yang berdasarkan pesanan, saya mengerjakan apa yang saya suka, tanpa ada batasan waktu, tanpa ada target pernghasilan yang harus dicapai.
Terlebih lagi sekarang ini saya tidak punya kebutuhan hidup, semua kebutuhan rumah sudah diambil alih sama anak-anak. Sementara kebutuhan saya sehari-hari hanya sebungkus rokok perhari, hanya kebutuhan seperti itu bisa saya dapatkan dari menulis. Ternyata dirumah saja tetap asyik-asyik saja.
40 tahun saya bekerja nonstop, untuk menghidupi keluarga, saat ini mungkin Tuhan memberikan waktu bagi saya untuk banyak melakukan hal-hal yang lebih bermanfaat, meskipun hanya dirumah saja. Bisa berpikir tidak cuma untuk kepentingan keluarga, dan pikiran-pikiran tersebut bisa dituangkan dalam berbagai tulisan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H