Ditengah Pandemi Covid-19 yang sedang melanda Indonesia saat ini, semua mata mengarah pada Jokowi sebagai Presiden Republik Indonesia. Mata-mata tersebut ibarat busur panah yang sudah siap mengarahkan anak panahnya kearah Jokowi.
Semua kesalahan terhadap lambatnya penanganan penyebaran covid-19, adalah kesalahan Jokowi. Kalau Anda membaca twit Fadli Zon setiap hari, yang hampir rerata hujatannya mengarah pada Jokowi, dia sampai lupa dimana tempat dia berpijak dan berdiri.
Seakan-akan dia sama sekali tidak berkewajiban membantu pemerintah, dalam ikut menangani penyebaran covid-19, padahal, sendainya dia tetap sebagai oposisi, dalam kondisi sekarang ini seharusnya dia tidak lagi bertindak dan berlaku atas dasar politik, tepi lebih mengedepankan kemanusiaan.
Penyelenggaraan negara ini melibatkan banyak institusi dan banyak orang, bahkan melibatkan banyak profesi. Atas nama kemanusiaan, semua bergerak sesuai dengan tanggung jawab profesinya masing-masing. Lihatlah mereka yang berprofesi dibidang kesehatan, mereka mendedikasikan profesinya demi negara dan bangsa, juga demi kemanusiaan.
Begitu juga dengan profesi lainnya, ikut aktif menyumbangkan sumbangsihnya untuk kepentingan bersama, mereka menanggalkan rasa suka dan tidak suka pada pemerintah, yang mengemuka dari mereka adalah kebersamaan untuk melawan virus corona.
Tanggung jawab penyelenggaraan negara ini memang ada ditangan Jokowi sebagai Presiden, tapi keberlangsungan negara ini ada ditangan kita bersama. Entahlah kalau Anda sudah punya rencana lain, mungkin ingin segera menggantikan pemerintahan, tapi bukanlah sekarang saatnya.
Sebagian orang boleh saja beranggapan, Jokowi memang pantas dijadikan tempat menumpahkan kesalahan, atas dasar akumulasi kebencian dan ketidaksukaan akibat dari Pilpres 2019, tapi bukan sekarang momennya untuk memuntahkan semua kekesalan, membiarkan Jokowi sendiri ditengah keramaian, itu sama halnya kita tega melihat ratusan orang, bahkan ribuan orang yang akan meregang nyawa akibat virus corona.
Tidaklah ikut membantu secara fisik, minimal membantu meringankan beban pemerintah dalam membasmi dan menahan penyebaran virus corona, tidak ikut membuat gaduh suasana, dan ikut menenangkan masyarakat, memberikan optimisme pada masyarakat, bahwa kita secara bersama-sama bisa melawan virus corona.
Keadaan tidak akan lebih baik, kalau kita terus saling menyalahkan, dan mencari kelemahan pemerintah dalam menangani penyebaran virus corona. Tidaklah bijaksana telunjuk tangan kita terus menunjuk, sementara empat jari lainnya mengarah pada diri kita sendiri.
Apa upaya kongkret kita dalam membantu penanganan penyebaran virus corona? Bisa jadi, untuk menahan keluarga kita sendiri agar tetap dirumah tidak bisa kita lakukan. Anggota dewan itu dipilih dan dibayar oleh rakyat, bukan cuma untuk bermedia sosial, tapi ikut memberikan soslusi dan meringankan beban rakyat yang diwakilinya.