Politiking yang dilakukan Fadli Zon, untuk mengadu Prabowo sebagai pengganti Jokowi saat ini, sangat tidak efektif, justeru akan menjadi bumerang bagi dirinya sendiri. Dengan posisinya saat ini, harusnya Fadli lebih instrospeksi, meskipun dia masih menjadi bagian dari Prabowo, tapi saat ini berbeda jauh dengan sebelumnya, karena tidak lagi berada pada posisinya yang strategis.
Bosnya merapat pada Jokowi, tapi Fadli masih tetap menyimpan benci terhadap Jokowi, tindakan tersebut, sama sekali tidak menguntungkan Prabowo dan Partai Gerindra. Kesalahan seperti itulah yang terus diulang oleh Fadli. Sebagai anggota dewan, harusnya sudah punya porsi untuk melakukan sesuatu yang konstruktif terhadap pemerintahan Jokowi, bukan pada Jokowi secara pribadi.
Lebih dewasa dalam menempatkan diri, sesuai dengan kapasitas yang dimiliki, nyinyir di media bukanlah sesuatu yang efektif untuk menaikkan kapasitas sebagai anggota dewan. Banyak cara yang bisa dilakukan secara intlektual, sesuai dengan posisi dan kapasitasnya sebagai anggota dewan.
Jangan sampai Prabowo gagal lagi menjadi Presiden di 2024, dan dikalahkan Anies Baswedan pula, itu akan sangat menyakitkan bagi Prabowo. Yang harus dilakukan Fadli Zon saat ini, justeru membangun strategi baru, untuk terus mempertahankan elektabilitas Prabowo, jangan sampai gara-gara sikap dan perilaku Fadli di DPR, malah mencoreng nama baik Prabowo dan Partai Gerindra.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI