Selama ini Veronica menduga Presiden Jokowi tidak mengetahui data sesungguhnya dalam peristiwa di Nduga, Papua, dengan diserahkannya data tersebut dia berharap pemerintah mau menindak lanjuti data kasus Papua tersebut. Dia menilai dua masalah tadi mendesak untuk segera diselesaikan.
Sebijaknya pemerintah menguji akurasi data yang diserahkan Tim Veronica Koman kepada Presiden Jokowi, dibandingkan juga dengan data yang dimiliki Polda Papua. Kalau Menko Polhukam Mahfud MD, menganggap data yang diserahkan Veronica adalah sampan, sah-sah saja, mengingat posisi Veronica Koman sendiri masih menjadi DPO.
Yang perlu dilihat pemerintah juga adalah motif dibalik penyerahan data-data tersebut, bisa jadi data-data itulah yang sudah disebarluaskannya dalam mencari simpati pihak asing. Yang jelas, Veronica harus berani duduk bersama dengan Polda Papua, untuk membuktikan data yang dimilikinya, kalau tidak berani itu artinya apa yang dikatakan Mahfud MD adalah benar, bahwa data yang diserahkan Veronica adalah sampah.
Sebenarnya ini kesempatan bagi Veronica untuk membuktikan pada pihak kepolisian, bahwa dia tidak layak menjadi DPO, maka dari itu dia harus siap kalau datanya bisa dikaji dan dibuktikan, bahwa apa yang disajikan dalam laporan tersebut merupakan data otentik, bukanlah fitnah atau data yang tidak benar.
Kapolda Papua menantang Veronica untuk adu data, apakah Veronica berani menjawab tantangan Kapolda Papua tersebut? Kita tunggu seperti apa ujung dari persoalan ini, apakah cuma upaya Veronica untuk menarik perhatian dunia intrrnasional, atau data yang dimilikinya, benar-benar bisa dipertanggungjawabkannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H