Bimo mengajaku makan disebuah restoran yang tidak terlalu ramai, dia ingin aku bisa mencicipi menu kesukaannya. Kami memilih tempat yang agak paling sudut, agar tidak terlalu terlihat banyak orang.Â
Dia pesankan makanan kesukaannya. Sambil menunggu makanan, dia menceritakan banyak hal tentang ilmu Tasawuf, menurutnya memahami Tasawuf itu adalah ilmu untuk mengenal Tuhan.
BAB IV. CINTA DAN FILOSOFI SAYUR LODEH
Begitu makanan datang, aku mencium aroma masakan yang sangat aku kenal. Aku pikir makanan kesukaan Bimo adalah masakan yang begitu spesial, ternyata lidah Bimo sangat Indonesia, sama seperti aku.
"Aini, kamu bisa mencium aroma masakan dihadapan kamu"
"Aku sangat kenal aromanya mas, karena aku sering memasaknya"
Aku angkat satu mangkuk makanan yang sudah tersaji dihadapanku, dan aku dekatkan kehidungku, ternyata dugaanku benar. Hanya sayur lodeh, tapi ini menjadi spesial karena selera kami sama.
"Sayur lodeh mas, aku sangat suka"
"Kamu tahu gak filosofinya sayur ini"
"Wah .... aku cuma suka melahapnya saja mas"