Mohon tunggu...
Aji Prasanto
Aji Prasanto Mohon Tunggu... Lainnya - Bujangan

Suka menulis apa saja dan tertarik dengan keluh kesah dunia.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

[Coretan Ramadhan 11] Sumbangsih Islam dalam Peradaban Dunia

2 April 2023   23:06 Diperbarui: 2 April 2023   23:29 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi cahaya Ramadhan, (pexels.com/ Oleksandr Pidvalnyi)

Serta, dalam bidang pendidikan yang mana mendapat perhatian yang sangat besar pada kala itu, dengan terdapat sekitar 30.000 masjid di Baghdad berfungsi sebagai lembaga pendidikan dan pengajaran pada tingkat dasar.

***

Dari uraian di atas, Islam secara langsung menjadi sumbangsih dalam peradaban dunia. Pada era klasik Peradaban Islam melahirkan kemajuan perkembangan dalam hal pemikiran, yang memberikan perkembangan pada semua sektor kehidupan dengan ditunjang oleh kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi. Satu contoh perkembangan teknologi pada era keemasan ini adalah pengembangan teknologi pembuatan kertas.

Gerakan pemikiran Islam, tidak hanya melahirkan tokoh pemikir muslim namun juga tokoh pemikir bukan muslim. Para ilmuwan yang bukan muslim juga memainkan peranan penting dalam menerjemahkan dan mengembangkan karya kesusasteraan Yunani dan Hindu, serta ilmu zaman pra-Islam kepada masyarakat Kristen Eropa (Jurnal Ilmu Agama: Mengkaji Doktrin, Pemikiran, dan Fenomena Agama).

Bangsa Eropa yang kala itu masih dalam masa kegelapan, dengan masuknya Peradaban Islam menjadikan perubahan tatanan hidup masyarakat serta memberikan pencerahan pada bangsa Eropa kala itu, sampai saat menapaki masa modern. Jurnal Ilmu Agama: Mengkaji Doktrin, Pemikiran, dan Fenomena Agama menyebutkan bahwa, bukti pengaruh pemikiran Islam di Eropa dapat di lihat dari salinan buku-buku tentang ilmu filsafat dan ilmu kedokteran.

Buku-buku kedokteran ini diajarkan di kampus-kampus Eropa sampai abad 18 M, kemudian buah pikir dari Ibnu Sina dan al-Razi menjadi referensi kuliah kedokteran di Paris. Bahkan teori-teori Ibnu Khaldun yang menjadi peletak dasar ilmu sosial masih dikenal di kampus-kampus Eropa sampai sekarang (W. Montgemary Watt, 1997: 2 dalam Jurnal Ilmu Agama: Mengkaji Doktrin, Pemikiran, dan Fenomena Agama).

***

Dari penjelasan singkat di atas, memberikan kita sebuah gambaran bahwa Islam merupakan suatu agama yang bukan "hanya" membahas mengenai ibadah ritual atau ibadah seremonial semata. Namun, suatu agama yang dapat memberikan kita sebuah kesejahteraan, kebahagiaan, kesejukan, serta kedamaian.

Banyak di antara kita (sebagai umat muslim) saat ini seperti kehilangan arah, serta lupa akan siapa kita sebelumnya. Kita seperti mengunggul-unggulkan sekali tentang ibadah ritual namun kita lupa akan ibadah sosial. Kemudian pula dalam pemikiran, banyak di antara kita yang masih sangat tertinggal, serta sangat terlihat sekali akan ketimpangan yang ada di masyarakat.

Kita juga seperti terjerumus dalam perspektif surga dan neraka, sebagaimana dengan mempelajari ilmu agama di pastikan masuk surga sedang ilmu-ilmu duniawi tidak terlalu penting untuk dipelajari. Sedang jika kita lihat dari uraian di atas ini menjadi pemahaman yang sangat terbalik.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun