Dunia pendidikan, termasuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), tidak bisa lepas dari digitalisasi di era Revolusi Industri dan perkembangan teknologi digital yang pesat. Berbagai aspek kehidupan manusia telah diubah oleh transformasi digital, termasuk cara kita belajar, bekerja, dan berinteraksi.Â
Sebagai lembaga pendidikan yang bertujuan untuk menghasilkan generasi intelektual muslim, PTKI harus siap dan mampu mengintegrasikan teknologi digital ke dalam sistem pendidikannya.
Kecendekiaan digital pada dasarnya adalah kemampuan untuk memahami, mengelola, dan menggunakan teknologi digital dengan bijak dan bertanggung jawab, baik dalam pendidikan maupun kehidupan sehari-hari.Â
Dalam konteks PTKI, kecendekiaan digital mencakup penguasaan teknologi oleh siswa dan guru dalam pembelajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat yang berbasis digital. PTKI harus berperan aktif dalam mengembangkan kecakapan digital agar lulusan mereka tidak hanya menjadi ahli dalam bidang mereka sendiri.
Kesiapan infrastruktur teknologi adalah salah satu masalah utama yang dihadapi PTKI. Banyak PTKI, terutama yang berada di daerah terpencil, masih menghadapi masalah akses internet yang terbatas dan sarana digital yang tidak memadai, yang menghalangi proses digitalisasi pembelajaran. Oleh karena itu, sangat penting bagi PTKI untuk mendapatkan infrastruktur teknologi agar mereka dapat bersaing dengan institusi pendidikan lainnya di era digital.
Pengembangan sumber daya manusia (SDM) adalah masalah lain yang tidak kalah penting. Untuk menjadi mampu mengikuti perkembangan teknologi yang selalu berubah, dosen dan tenaga pendidik di PTKI harus dilatih dalam literasi digital secara teratur. SDM yang ahli dalam teknologi akan mampu mengadaptasi metode pengajaran berbasis digital dan membuat inovasi yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
Selain itu, teknologi digital memberi PTKI banyak peluang untuk melakukan dakwah dan menyebarkan pengetahuan Islam kepada populasi yang lebih luas. Platform digital seperti media sosial, podcast, dan video streaming memungkinkan untuk menyampaikan ajaran Islam kepada masyarakat di seluruh dunia.
Salah satu kecendekiaan digital yang dapat dikembangkan di lingkungan PTKI adalah hal ini. Namun, PTKI juga harus menyadari bahaya yang terkait dengan digitalisasi.
Selain menyebarkan informasi yang salah atau palsu, konten yang tidak sesuai dengan prinsip Islam dapat merusak etika dan moral siswa.Â
Oleh karena itu, sangat penting bagi mahasiswa PTKI untuk dididik tentang literasi media agar mereka dapat memilih informasi dengan benar dan menggunakan teknologi dengan bijak. Mahasiswa PTKI juga harus dididik untuk menjadi konsumen informasi yang kritis dan tetap bermoral di era digital.
Selain memberikan pendidikan literasi digital, PTKI harus menekankan prinsip-prinsip moral dalam penggunaan teknologi. Kemampuan untuk menggunakan teknologi secara bertanggung jawab dan sesuai dengan etika Islam adalah bagian penting dari kecendekiaan digital. Etika digital harus menjadi bagian penting dari kurikulum PTKI agar siswa tidak hanya terampil dalam menggunakan teknologi tetapi juga memahami konsekuensi moral dan etis dari tindakan mereka di internet.
Selain itu, teknologi digital dapat digunakan dalam penelitian untuk memudahkan akses ke berbagai literatur Islam dan sumber-sumber ilmiah terbaru. Melalui penggunaan teknologi, PTKI dapat memanfaatkan perpustakaan digital, jurnal online, dan kolaborasi dengan universitas lain di seluruh dunia.