Strategi realistis dan optimis yang diusung PSSI, khususnya dari para anggota eksekutifnya, dalam melihat peluang timnas Indonesia di babak kualifikasi Piala Dunia 2026.Â
Dengan posisi di klasemen yang menempatkan Indonesia di urutan kelima, upaya ini menunjukkan kesadaran bahwa langkah maju harus disertai perhitungan yang cermat terhadap kekuatan lawan, teru
tama saat menghadapi Jepang dan Arab Saudi tim yang memiliki reputasi kuat di kancah Asia.Arya Sinulingga menekankan pentingnya pertandingan kandang sebagai peluang utama untuk meraih poin. Strategi ini sangat tepat, karena dukungan dari suporter dan faktor kenyamanan bermain di kandang memberikan keuntungan bagi Indonesia. Kemenangan di pertandingan kandang akan sangat krusial dalam upaya mereka untuk menjaga posisi dalam empat besar.
Namun, upaya mencuri poin dari tim besar seperti Jepang dan Australia juga menjadi bagian dari harapan realistis PSSI. Kesadaran untuk "mengejar poin penuh" melawan Arab Saudi di kandang menunjukkan pemahaman bahwa setiap poin sangat penting dalam persaingan yang ketat ini.Â
Komentar Arya Sinulingga yang berharap setidaknya satu poin dari Jepang mengindikasikan bahwa tim Indonesia tidak hanya bertumpu pada keberuntungan, melainkan pada performa kompetitif yang terus diupayakan.
Secara keseluruhan, rencana PSSI untuk memanfaatkan laga kandang secara maksimal menunjukkan pendekatan taktis yang baik. Meski lawan yang dihadapi berat, sikap optimis yang tetap realistis bisa memberi motivasi bagi tim dan suporter untuk mendukung secara penuh.Â
Tantangan besar tetap ada, tetapi dengan strategi ini, Indonesia dapat tetap fokus untuk meraih poin demi poin, terutama di kandang, demi menjaga asa menuju putaran kualifikasi selanjutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H