Mohon tunggu...
Aji AzkiaFadilah
Aji AzkiaFadilah Mohon Tunggu... Desainer - Mahasiswa

Mari berbagi manfaat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

6 Hak Muslim kepada Muslim yang Lainnya

5 Oktober 2021   22:45 Diperbarui: 5 Oktober 2021   23:09 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari Abi Hurairah R.A. Ia berkata: telah bersabda Rasulullah Saw: Hak muslim atas muslim lainnya ada enam, yaitu: Apabila engkau berjumpa dengannya maka ucapkanlah salam atasnya. 

Apabila ia meminta nasihat kepadamu, maka nasihatilah kepadanya. Apabila ia bersin dan mengucapkan Tahmid maka doakanlah. Apabila ia sakit maka jenguklah ia. Dan apabila ia meninggal maka antarkanlah jenajahnya.

Takhrij Hadits

  • Imam Bukhari Meriwayatkan dalam kitabnya Shahih Bukhari, Bab al-Amri bi-Tiba’i al-Janaair, Juz 4, hal 1704
  • Imam Muslim Meriwayatkan dalam kitabnya Shahih Muslim, Bab Min Haqqul Muslim lil Muslim rodd as-Salam, Juz  4, hal 1705
  • Imam Ahmad Meriwayatkan dalam kitabnya Musnad Ahmad,  Bab Musnad Abi Hurairah R.a , juz 14, hal 22

Fiqh Hadits

  • Hadis ini secara zahir menyatakan hukum hak-hak itu wajib dilaksanakan, tetapi Ibn Hajar malah berpendapat wajib di sini bermaksud wajib kifayah. Al-Shan’ani berkata: “Hak adalah suatu perkara yang tidak boleh sama sekali diabaikan. Ia kadang kala wajib dilakukan dan kadang kala pula sunat mu’akkad dilaksanakan. 

  • Melaksanakan hak di sini ada kemungkina memiliki dua makna sekali gus seperti mana dikatakan oleh Ibn al-Arabi bahawa hak itu sama dengan kewajipan.

  • Disyariatkan memberi salam apabila berjumpa dengan seorang muslim. Ibn Abdul Barr menegaskan bahawa ulama bersepakat memulakan salam hukumnya sunat dan menjawabnya wajib. Menurut Ibn Hajar, tidak ada ulama yang berbeza pendapat tentang masalah ini.

  • Disyariatkan memperkenankan jemputan undangan makan. Ada yang mengatakan bahawa perintah di sini bersifat umum untuk seluruh jenis undangan, tetapi ulama mengkhususkannya kepada jemputan makan. 

  • Al-Shan’ani berkata: “Jika undangan itu untuk acara walimah, maka hukumnya wajib dihadiri, kerana ada ancaman bagi orang yang tidak mau menghadiri acara walimah. Selain undangan walimah, maka hukum memenuhi undangan adalah sunat.

  • Disyariatkan memberi nasihat kepada orang yang memintanya dan tidak menipunya. Di sini dapat difahami bahawa nasihat itu tidak wajib kecuali jika ada orang yang memintanya. 

  • Hukum nasihat yang tidak diminta terlebih dahulu adalah sunnah, kerana ia dikategorikan memberitahu orang lain kepada kebaikan. 

  • Ada hadis Jarir dalam Sahih al-Bukhari bahwa Rasulullah  pernah mewasiatkan setiap muslim untuk saling memberi nasihat. Perintah ini bersifat umum sama ada nasihat itu diminta atapun tidak.

  • Disyariatkan melawat orang sakit. Al-Bukhari menyatakan perintah ini adalah wajib, namun beliau tidak menjelaskan sama ada ia wajib kifayah atau wajib ‘ain. Jumhur ulama pula mengatakan hukum melawat orang sakit sunat. Ibn Hajar mengatakan lawatlah orang sakit yang dikenali ataupun tidak, dan keluarga atapun tidak dan tanpa mengira jenis penyakitnya.

  • Disyariatkan melayat jenazah yang dikenal atau tidak. Ulama sepakat hukum melayat jenazah adalah fardhu kifayah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun