Mohon tunggu...
Aji Teguh Prihatno
Aji Teguh Prihatno Mohon Tunggu... karyawan swasta -

An Architect of Civilization | Electrical Engineering University Of Indonesia | Telco Engineer at Riyadh, KSA.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jangan Jadi Muslim yang Gamang

11 Januari 2015   19:51 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:21 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14209558602014411965

[caption id="attachment_345842" align="aligncenter" width="300" caption="source pict facebook.com/themuslimshow"][/caption]

Islam adalah ajaran Rahmat bagi semesta Alam, mengajarkan dan menjaga kedamaian dengan penuh keadilan, baik muslim atau kafir.
Perilaku menghina ajaran islam ( Allah dan Nabi-Nya) adalah perilaku biadab dgn penuh kerendahan derajat manusia, intoleran serta memancing konflik.
Allah dan kesempurnaan ajaran Nya tidak butuh dibela, tapi seluruh Ummat islam yg bersyahadat setidaknya 9 kali (dalam shalat 5 waktu sehari) beriman kepada Allah dan beriman kepada UtusanNya Nabi Muhammad, wajib membela segenap kemampuan, bahkan dengan jiwa dan raga.

Perbuatan menghina nabi adalah salah, bukan berarti Ummat islam tidak boleh marah, bukan berarti tidak ada hukumannya dalam islam. dalam sistem Islam. Tercatat dalam sejarah, hukuman bagi  pelaku Penghina Nabi (istihza'ubiddin) adalah dibunuh seperti Ka'ab bin Al Ashraf.
Di sisi lain, perbuatan "main hakim sendiri" dalam konteks kekinian kepada para pelaku penghina Nabi dengan membom/menembaki, hanya akan menambah situasi Ummat Islam di negeri Mayoritas Kafir makin sulit dengan potensi Islamophobia, karena hukuman mati bagi para penghina Nabi (Islam) hanya dapat dilangsungkan dalam entitas Negeri Islam (Daulah Islam)
Ummat Islam harus marah dengan hinaan yang ditujukan kepada Nabi dengan menyalurkan kemarahannya di jalur yang sesuai, tidak kontraproduktif, sampaikan protes dengan social media, protes ke negara bersangkutan dg jalur diplomatik adalah beberapa contoh "melawan" hinaan dengan potensi mudharat (kalaupun ada) bagi ummat islam jauh lebih kecil ketimbang hantam kromo para pelaku penghina yang tinggal dan sebagai warga negara yang berbasis non-Islam (Kafir).
Jangan Gamang, perkuat Bashirah (ketajaman pandangan)


Salah satu karakter Rabbani adalah بصيرة بالسياسة وتدب (bashirah bissiyaasah wa tadbir) yaitu memiliki ketajaman sudut pandang dalam melihat politik (siyasah) dan keterampilan managerial. Ketika dihadapkan dengan berbagai kasus lokal maupun global yang melibatkan dunia Islam, janganlah mudah gamang terseret arus Media atau opini yang memojokkan Ummat islam. Perkuat dan perdalam ilmu agama (Aqidah, Tauhid, & wawasan keislaman) sebagai sandaran dalam berpijak.
Kasus WTC 9/11, ISIS yang dinilai mencedarai Ummat islam, maupun kasus terbaru penembakan di Paris kepada kantor media Charlie Hebdo (sebagai media yang suka menghina Nabi Muhammad) jangan sampai memberi kegamangan kepada Ummat Islam. jangan mudah terpicu provokasi ataupun penggiringan opini, setiap individu muslim harus melihat kasus per kasus dari berbagai sudut pandang, dari berbagai sumber informasi kemudian pilah dan pilih yang memihak kepada kepentingan Ummat Islam.
Adzab & Laknatullah bagi para penghina Nabi Muhammad shallahu'alaihi wa sallam
Allahu Musta'an
Aji Teguh Prihatno
Ummul Hamaam Riyadh, 11 Januari 2015
http://ajiteguh.blogspot.com/2015/01/jangan-jadi-muslim-yang-gamang.html

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun