Mohon tunggu...
Ajeng Winda Cahyo Rini
Ajeng Winda Cahyo Rini Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya Ajeng Winda Cahyo Rini Prodi D-III Keperawatan UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA Angkatan 2022

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengapresiasi Berkah Kehidupan

25 Oktober 2022   14:49 Diperbarui: 26 Oktober 2022   00:00 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Bersyukur merupakan kunci dari hidup yang penuh. Itu akan mengubah apa yang kita miliki menjadi cukup, dan lebih dari cukup. Itu mengubah penyangkalan menjadi penerimaan, kekacauan menjadi keteraturan, kebingungan menjadi kejelasan. Bersyukur membuat masa lalu menjadi masuk akal, membawa kedamaian ke hari ini, dan menciptakan visi untuk hari esok

Ketika kita bersyukur dalam hidup, kita akan memiliki sistem imunitas yang lebih kuat, rasa sakit dan nyeri yang lebih sedikit, tekanan darah yang lebih rendah, kualitas tidur yang meningkat, dan risiko serangan jantung yang lebih kecil. Manfaat psikologis yang didapat termasuk penurunan tingkat depresi dan stres, serta adanya perasaan damai dalam diri. Ada pula keuntungan sosial yang didapat dari bersyukur karena saat kita mengakui adanya hal-hal baik dalam hidup kita dan berterima kasih atas hal itu, kita terhubung dengan sesuatu yang lebih besar dari diri kita sebagai individu, dan juga lebih mungkin merasakan empati dan kasih sayang, dan menjadi lebih pemaaf kepada setiap manusia. Rasa syukur adalah perasaan berterima kasih sekaligus terpesona saat kita tahu betapa diberkatinya kita, dan itu merupakan perwujudan cinta.

Menyambut serta mengapresiasi segala sesuatu yang ada dalam hidup kita bisa menjadikan bersyukur sebagai sebuah kebiasaan yang penting untuk dilakukan. Kita dapat mengapresiasi masa lalu, masa sekarang, dan masa depan. Ketika mengapresiasi masa lalu, kita bersyukur atas orangtua dan masa kecil kita, dan semua pengalaman yang telah membentuk kita menjadi diri kita sekarang. Kita dapat mengapresiasi masa sekarang, menikmati keberuntungan yang kita rasakan, tetapi jika hidup terasa menantang, kita juga bisa mengapresiasi hal-hal baik yang masih kita miliki dalam hidup. Kita juga dapat bersyukur atas apa yang akan terjadi kelak, menghadapi masa depan tanpa rasa takut, dan tahu bahwa sebagian besar masa depan ditentukan oleh pikiran dan perilaku kita hari ini.

1. Bersyukurlah setiap hari

Kebahagiaan tercipta bukan hanya dipicu dalam situasi internal saja, melainkan dari situasi eksternal pula. Dibandingkan menunggu sesuatu terjadi untuk merasa bahagia, kita dapat membiasakan diri menghargai apa yang kita miliki sehingga kita bisa merasa bahagia tanpa memerlukan alasan apapun. Itu juga akan membuat kita memiliki pijakan yang kuat saat kita menghadapi kesulitan. Apabila kita menanamkan praktik berterima kasih setiap hari, maka kita dapat melawan kenegatifan secara otomatis dengan mengapresiasi hal-hal baik yang kita nikmati. 

Sejalan dengan itu, keterampilan-keterampilan lain juga dapat dipelajari dan dikembangkan sampai terasa sebagai reaksi spontan bagi kita. Kita mempunyai begitu banyak alasan untuk bersyukur setiap harinya. Sebagai permulaan, kita berkesempatan menikmati tidur yang nyenyak, dan memiliki satu hari yang penuh kesempatan membentang di hadapan kita, dan kita tak tahu apa yang akan terjadi hari itu. 

Ketika bangun di pagi hari, kita dapat mengambil waktu sejenak untuk memikirkan hal-hal baik yang telah kita miliki dalam hidup. Latihan yang dapat membantu kita untuk tetap bersyukur yaitu dengan menyimpan sebuah jurnal dan mencatat setiap hal yang kita syukuri dalam satu hari setiap malam, tak peduli seberapa kecilnya hal itu. Kita juga dapat berterima kasih kepada kesehatan tubuh dan pikiran kita, atas kebahagiaan keluarga dan teman, dan atas segalanya yang membuat kita merasa nyaman. Sesungguhnya banyak kebaikan yang dapat kita syukuri dari  hal-hal kecil yang kita alami. Ketika kita bersyukur dan mau berbagi kepada orang lain, kita akan mampu merangkul hidup serta lebih mampu menerima diri sendiri dan orang lain. 

2. Merasa berkecukupan dan menyadari bahwa kita tidak kekurangan apapun

Rasa syukur akan menghilangkan pikiran bahwa yang kita miliki saat ini belum cukup. Saat mengapresiasi apa yang kita miliki secara rutin, kita akan sadar betapa kayanya diri kita. Kita dapat merasakan kebahagiaan sekarang, bukan suatu saat kelak ketika apa yang kita inginkan kira-kira mungkin akan tercapai, dan kita pun jadi lebih percaya bahwa kebutuhan kita akan selalu terpenuhi. Kita memancarkan sukacita saat rasa menghargai dan berkelimpahan memenuhi diri kita. Selalu tanamkan dalam diri, " Yang kumiliki sudah cukup dan aku berterima kasih untuk itu. Aku dapat percaya bahwa kebutuhan-kebutuhanku akan selalu terpenuhi. Aku akan selalu menghargai keberlimpahan hidup". 

3. Meningkatkan kemurahan hati kepada sesama

Ketika kita bermurah hati secara tulus kepada orang lain, hati kita akan terbuka untuk bisa membantu sesama, mengenali bahwa kita semua adalah bagian dari kemanusiaan. Kita dapat memberi waktu, uang ataupun harta benda, tetapi kita juga dapat memberikan kepedulian, perhatian, dan kasih sayang kita. Kita dapat memberikan sebagian harta kita untuk donasi, atau menawarkan bantuan kepada orang lain tanpa mengharapkan balasan apapun. Kita dapat memberi sebuah senyuman, pujian, dukungan, kasih sayang, dan kita dapat pula melakukan perilaku baik kepada sesama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun