Sebelum sampai di Jakarta kembali, beberapa tokoh penting juga memiliki peran yang tak kalah hebatnya. Ada Habib Idrus Al Jufri, yang mengusulkan bendera negara Merah-Putih, yang kemudian dijahit oleh Bu Fatmawati. Kemudian Soekarno juga sempat bertemu terlebih dahulu dengan Habib Ali Al Habsyi, guna menentukan waktu dan tanggal proklamasi.
Sampai di Jakarta kembali pada tengah malam 16 Agustus 1945, Soekarno-Hatta, serta golongan pemuda dan tua, berkumpul di rumah Tadashi Maeda yang merupakan perwira angkatan laut Jepang. Ia mempersilahkan pembuatan teks proklamasi di rumahnya.
Maka pada tanggal 17 Agustus 1945, proklamasi kemerdekaan berkumandang. Seluruh rakyat Indonesia, dari suku-bangsa apapun merasa berbahagia. Dukungan datang dari kerajaan-kerajaan di nusantara. Salah satu dukungan yang cukup kuat, berasal dari Sri Sultan Hamengkubuwono IX.
Segeralah kemudian dibentuk lambang negara, yang kemudian desainnya diserahkan pada Habib Syarif Sultan Abdul Hamid II. Lagu-lagu kebangsaan tercipta dari tangan dingin para komposer masa perjuangan.
Cukup sampai di situ?Â
Tidak, masih sangat banyak tokoh dari berbagai suku-bangsa-agama yang turut membidani lahirnya Indonesia. Namun satu hal yang pasti, inspirasi perjuangan Indonesia, adalah rakyat Indonesia sendiri.Â
Tahun 1800, seorang Belanda menyuarakan ketertindasan Bangsa Hindia Belanda. Baru 1 abad kemudian Hindia-Belanda menjelma jadi Indonesia Merdeka. Diperjuangkan seluruh rakyat Indonesia, meleburkan perbedaanya jadi satu, demi satu cita-cita mulia "Indonesia Merdeka". Â
Selamat Hari Merdeka! 75 Tahun Indonesia Maju Berdaya Guna!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H