Mohon tunggu...
Ajeng Uci Rahayu
Ajeng Uci Rahayu Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Akuntansi Syariah UIN Walisongo Semarang

Jangan pernah berhenti belajar karena hidup tidak pernah berhenti mengajarkan hal-hal baru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa Akuntansi Syariah UIN Walisongo Terjun ke Lapangan: Memahami Perbedaan Peran Akuntan di Kantor Jasa Akuntansi dan Kantor Akuntan Publik

31 Januari 2025   15:35 Diperbarui: 31 Januari 2025   16:22 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyerahan Magang dari Prodi kepada KJA Riana Sitawati dan KAP Soekamto, Adi, Syahril dan Rekan

Mahasiswa Akuntansi Syariah UIN Walisongo Semarang terjun kelapangan, pada tanggal 3 Januari 2025 sebanyak 147 mahasiswa Akuntansi Syariah diterjunkan ke lapangan untuk melakukan magang / praktek kerja lapangan (PKL). Program magang / praktek kerja lapangan (PKL) pada tahun ini dilaksanakan dari tanggal 3 Januari 2025 hingga 11 April 2025. Program magang / praktek kerja lapangan (PKL) bagi mahasiswa Akuntansi Syariah merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan dan merupakan salah satu syarat kelulusan. Magang / praktek kerja lapangan (PKL) sendiri merupakan kegiatan pembelajaran guna memberikan wawasan dan pengalaman praktis kepada para mahasiswa mengenai kegiatan riil di lembaga terkait, sehingga mahasiswa memiliki kompetensi yang memadai dengan bidang keahliannya. Diadakannya program magang /praktek kerja lapangan (PKL) di UIN Walisongo bukan hanya sebagai syarat kelulusan bagi mahasiswa Akuntansi Syariah, tetapi dapat juga menjadi wadah mahasiswa untuk pengembangan skill baik softskill maupun hardskill serta penerapan secara nyata ilmu yang didapat di bangku perkuliahan. UIN Walisongo memiliki kerjasama dengan beberapa instansi baik lembaga pemerintah maupun non pemerintah (swasta). 147 mahasiswa Akuntansi Syariah dibagi menjadi beberapa kelompok dan disebar ke instansi - instansi yang bekerja sama dengan UIN Walisongo. Salah satunya dibagi ke instansi non pemerintah (swasta) seperti kantor jasa akuntan dan kantor akuntan publik. UIN Walisongo mengirim 2 mahasiswa untuk ditempatkan di kantor jasa akuntan (KJA) Riana Sitawati dan 2 mahasiswa ditempatkan di kantor akuntan publik (KAP) Soekamto, Adi, Syahril & Rekan.

KJA Riana Sitawati merupakan Kantor Jasa Akuntan yang didirikan oleh Ibu Dr. Riana Sitawati yang telah memiliki pengalaman sebagai dosen dan praktisi sejak tahun 1999. Dalam pelaksanaan magang di KJA Riana, Mahasiswa dilatih untuk dapat melakukan praktik seperti menyusun laporan keuangan, pembukuan maupun perpajakan. Hal ini dapat membantu mahasiswa dalam mempersiapkan bekal untuk dunia kerja setelah lulus dari perguruan tinggi. Mahasiswa diharuskan bisa multitasking dalam pengetahuan mengenai akuntansi karena di KJA, tidak hanya difokuskan untuk menyusun laporan keuangan saja, namun juga harus paham mengenai pembukuan dan perpajakan. Selain dilatih mengenai kemampuan praktik ilmu akuntansi, mahasiswa yang melakukan magang di KJA Riana juga dilatih untuk bisa membuat konten dan menulis artikel seputar akuntansi sekreatif mungkin untuk diunggah ke media sosial. Kegiatan tersebut diterapkan pada mahasiswa magang, guna untuk melatih kemampuan mahasiswa dalam ber public speaking serta dapat mengedukasi masyarakat umum. Melalui konten tersebut, mahasiswa dituntut untuk dapat berbicara di depan publik melalui media sosial, karena pada zaman sekarang banyak mahasiswa yang pintar dalam pengetahuan namun kurang mampu untuk ber public speaking yang mana kemampuan ber public speaking yang baik sangat penting dalam dunia kerja. 

Kantor akuntan publik atau (KAP) Soekamto, Adi, Syahril & Rekan merupakan salah satu kantor akuntan yang berada di semarang. Selama menjalani Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Kantor Akuntan Publik (KAP) Soekamto, mahasiswa telah memperoleh banyak pengetahuan dan keterampilan yang tidak hanya terbatas pada bidang akuntansi. Pengalaman ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengasah berbagai kemampuan yang sangat berharga. Salah satu fokus utama selama PKL adalah mempelajari proses audit keuangan perusahaan. Mahasiswa dilatih untuk menggunakan perangkat lunak Excel secara efektif, yang merupakan keterampilan penting dalam bidang akuntansi dan audit. Selain itu, mahasiswa juga diajarkan pentingnya menjaga privasi dan kerahasiaan informasi pekerjaan, yang merupakan aspek krusial dalam dunia profesional. Audit Laporan Keuangan (LK) merupakan salah satu kegiatan penting dalam dunia akuntansi dan keuangan. KAP Soekamto, Adi, Syahril, dan Rekan melaksanakan proses audit dengan tujuan untuk memberikan jaminan bahwa laporan keuangan klien disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku dan mencerminkan keadaan keuangan yang sebenarnya. Proses audit ini terdiri dari beberapa langkah yang saling berkaitan dan bertujuan untuk memastikan kerahasiaan informasi keuangan.

Proses audit di KAP Soekamto, Adi, Syahril, dan Rekan dimulai dengan perencanaan, di mana auditor memahami karakteristik klien dan mengidentifikasi material risiko yang dapat mempengaruhi laporan keuangan. Rencana audit disusun untuk melaksanakan prosedur dengan efektif. Selanjutnya, auditor mengumpulkan bukti melalui pengujian pengendalian internal dan pengujian substantif untuk melemahkan efektivitas pengendalian klien. Data yang dikumpulkan dianalisis untuk mengidentifikasi anomali dan memastikan memadainya informasi untuk mendukung audit opini. Setelah prosedur selesai, auditor menyusun laporan yang mencakup opini mengenai kewajaran laporan keuangan dan berdiskusi dengan klien manajemen untuk menyampaikan temuan dan rekomendasi perbaikan. Tahap terakhir adalah tindak lanjut, dimana auditor memberikan rekomendasi untuk perbaikan pengendalian internal. Melalui proses audit yang sistematis, KAP ini memberikan jaminan bagi pemangku kepentingan, mendukung transparansi, dan akuntabilitas laporan keuangan.

Perbedaan utama antara KJA dan KAP adalah bahwa KJA bertanggung jawab untuk memberikan penilaian independen mengenai jasa akuntansi, seperti jasa pembukuan, jasa kompilasi laporan keuangan, jasa manajemen, jasa perpajakan dan jasa sistem teknologi informasi. Sementara KAP bertanggung jawab untuk menyediakan jasa audit keuangan dan non-keuangan seperti audit operasional dan audit berkelanjutan. Seiring dengan terus berpartisipasinya mahasiswa dalam kegiatan ini, diharapkan akan menjadikan lebih mahir dalam menghadapi tantangan profesi akuntan. Keterlibatan yang berkelanjutan ini kemungkinan akan menumbuhkan pemahaman yang lebih mendalam tentang aspek teknis akuntansi maupun softskill mahasiswa dan mempersiapkan diri untuk peran di masa depan dalam keuangan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun