Pelepasan KKN Kolaborasi ke 3 Tahun 2024 dilaksanakan pada tanggal 22 Juli di depan Kantor Bupati Jember. Dengan dihadiri bapak bupati jember beserta jajaran dan dosen pembimbing lapangan KKN 2024. Acara ini berlangsung sangat meriah dan penuh antusias, sejumlah 4.001 mahasiswa yang mengikuti KKN Kolaborasi tahun 2024 ini yang berasal dari 16 Universitas berbeda di terjunkan di 248 desa di kabupaten Jember.
Acara ini dibuka dengan sambutan dari Bupati Jember Ir. H. Hendy Siswanto, S.T, IU, Asean Eng. Dalam penyambutan bapak Bupati ini, menyampaikan beberapa hal terkait kegiatan KKN Kolaborasi yang ke 3 Jember. Diharapkan dengan adanya mahasiswa KKN ini dapat menjaga ketahanan pangan di desa, mencegah stunting, meningkatkan jiwa wirausaha, dan memajukan pariwisata di Jember sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh semua pihak yang terlibat.
KKN Kolaboratif Kelompok 245 diamanahi untuk turut serta membantu masyarakat Kelurahan Bintoro, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember dalam membangun ketahanan pangan berbasis kearifan lokal. Kelompok 245 terdiri dari : Dilivio Robin Prasetyo, Ifandani Damar Wardhana, Vivi Wulandari, Ajeng Tri Anggie Saskia, Cindy Putri Dwi Yanti, Puput Fatmati, Ivatu Sofia, Irgi Ahmad Fauzi, Malik, Putri Lailatul Maulidiyah, Irma Nailil Furqoniah, Choirun Nisa Anida, M Fahim Burhannudin, Ahmad Fawaid, Salwatul Aish Silmiyah, Ellyda Setya Rini.
Kelurahan Bintoro merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Patrang Kabupaten Jember. Kelurahan Bintoro memiliki 5 Lingkungan karena memang di Kelurahan Bintoro tidak menyebut desa namun tetapi disebut dengan Lingkungan, yang terdiri dari Plalangan, Semenggu, Mojan, Perbal, Klungkung. Kelurahan Bintoro memiliki luas wilayah kurang lebih sekitar 8,44km. Kelompok 245 terfokuskan pada lingkungan Semenggu dikarenakan pusat UMKM di kelurahan Bintoro. Karena tujuan kita untuk meningkatkan UMKM sehingga perekonomian warga membaik agar dapat memenuhi kebutuhan pakan yang layak untuk mengurangi angka Stunting.
Lingkungan Semenggu merupakan daerah pertanian yang didominasi tanaman Ubi dan Singkong sehingga mayoritas masyarakatnya merupakan petani Ubi dan Singkong. Dengan potensi desa yang mayoritas penghasil tanaman Singkong sehingga warga terkhususnya Lingkungan Semenggu mengolah singkong menjadi olahan Kerupuk Samiler yang menjadi salah satu sumber penghasilan warga dilingkungan Semenggu.
Pemasaran kerupuk Samiler sudah termasuk maju namun tidak semua pemilik usaha dilingkungan Semenggu merasakan usahanya maju dan berkembang, dikarena persaingan pasar dan penjualan yang sudah canggih membuat usaha kecil dan kurangnya pengetahuan akan pemasaran teknologi membuat usaha kecil tetap stuck ditempat.
Nah dengan begitu kami kelompok 245 mempunyai inisiatif dan tujuan untuk membantu usaha kecil untuk mampu berkembang di pasaran yang mulai canggih ini agar setara dengan pelaku usaha yang terlebih dulu maju.Â
Dengan adanya tujuan dari kelompok 245, kami mengharapkan dengan terbantunya UMKM kecil untuk disetarakan dengan UMKM maju agar perekonomian warga menjadi stabil dan membaik sehingga mampu memberikan pakan yang bergizi bagi keluarga untuk mengurangi angka Stunting. Tidak hanya UMKM yang kelompok kami Optimalkan dalam pencegahan Stunting, Kami mengoptimalkan Potensi hasil pertanian untuk membuat olahan pangan agar memenuhi Gizi anak di Lingkungan Semenggu. Maka dari itu hasil pertanian warga semenggu bisa kembali dimanfaatkan untuk kebaikan warganya sendiri yang mana sesuai dengan tema KKN Kolaborasi tahun ini yaitu Ketahanan Pangan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H