"Aku rela dipenjara asalkan bersama buku, karena dengan buku aku bebas"- Mohammad Hatta
Petikan kalimat yang dilontarkan Mohammad Hatta tersebut mengingatkan kita pada tanggal 23 April yang diperingati sebagai hari buku sedunia. Penetapan tanggal 23 April sebagai hari buku sedunia merupakan bentuk dedikasi untuk menghormati tokoh-tokoh sastra dunia seperti Miguel de Cervantes, William Shakespare, Inca Garcilaso de la Vega, William Wordsworth, dan David Halberstam yang meninggal di tanggal tersebut.
Jika pada tahun 2019, Sharjah, Uni Emirat Arab ditetapkan sebagai Ibu Kota Buku Dunia, dan Kuala Lumpur, Malaysia, pada tahun 2020. Pada tahun 2021 ini, kota Tbilisi, ibukota Georgia terpilih sebagai World Book Capital.
Seiring dengan perkembangan zaman, akses dalam memperoleh buku bacaan semakin mudah. Di era ini, buku bacaan tergolong ke dalam dua bentuk, yakni buku konvensional atau cetak, dan buku digital. Buku digital dapat kita peroleh melalui toko-toko buku digital maupun berbagai platform aplikasi yang menyediakan buku digital. Â
Saat ini eksistensi buku digital makin membara diseluruh penjuru dunia. Kemudahan dalam mendapat berbagai informasi melalui buku digital membuat berbagai kalangan masyarakat tergiur untuk menjadikan buku digital sebagai salah satu media dalam membaca. Buku digital tidak hanya berisikan teks dan gambar saja, tetapi dapat pula berisi suara dan video.
Buku digital sendiri memiliki berbagai fitur menarik seperti, a) table of contents atau daftar isi yang jika kita klik pada suatu bagian halaman maka, buku digital akan langsung menampilkan halaman tersebut; b) search atau text box, fitur ini dapat memungkinkan pembaca dalam mencari katau atau frasa spesifik yang tidak membutuhkan waktu lama; c) navigation, seperti navigasi pada umumnya fitur ini dapat memudahkan pencarian suatu bagian dari suatu lembar pada halaman tertentu; d) bookmark, sebagai fitur yang kita gunakan untuk menandai halaman dalam bacaan; e) highlight yang memungkinkan kita untuk memberi warna pada latar belakang atau teks dan fitur note yang membuat kita dapat menuliskan catatan-catatan kecil; serta f) zoom in dan zoom out yang berfungsi untuk menyesuaikan ukuran tulisan.
Di Indonesia, telah banyak masyarakat yang menggunakan buku digital. Mulai dari buku digital pembelajaran anak yang berisikan cerita-cerita dongeng dan pendidikan karakter, buku digital novel maupun komik yang penggunaanya banyak diminati kaum remaja, serta buku digital buku teks yang menjadi pedoman peserta didik dan mahasiswa dalam belajar. Melalui berbagai fitur dan inovasi yang terdapat dalam buku digital, tentu saja dapat membuat minat baca terhadap buku bertambah. Tak mengherankan penggunaan buku digital sebagai sarana mengembangkan hobi membaca dan belajar mulai digandrungi. Dengan demikian, lama kelamaan buku digital dapat menjadi wajah ilmu pengetahuan di masa mendatang.
Ajeng Suci Ratnaningsih,
Mahasiswi PBSI Universitas Ahmad Dahlan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H