Mohon tunggu...
Ajeng Rizqi Ningrum
Ajeng Rizqi Ningrum Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya merupakan mahasiswi semester 1 fakultas ekonomi jurusan perbankan syariah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

PERAN PENTING INTEGRASI ATAS KEBERAGAMAN BANGSA

16 November 2023   20:46 Diperbarui: 16 November 2023   21:07 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Negara Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya, ras, suku, bahasa, dan adat-istiadat. Setiap negara membutuhkan persatuan untuk menyatukan kemajemukan masyarakatnya sendiri. Di dalam negara, integrasi nasional mampu membangun dan memperkuat rasa persatuan dan kesatuan. Wawasan masyarakat Indonesia mengenai integrasi nasional masih sangat minim, terlebih pengetahuan akan kebudayaan negara sendiri masih kurang. Maka dari itu integrasi nasional sangat penting dan berkaitan erat dengan pluralitas. Integrasi Nasional merupakan salah satu tolak ukur dalam persatuan dan kesatuan di suatu negara. Dapat juga dikatakan bahwa integrasi nasional adalah penyatuan atau pembauran suatu bangsa sehingga menjadi kesatuan yang utuh, berintegrasi nasional berarti sama dengan konsep menyatukan bangsa dengan kesederhanaan. (Hari Sriyanto, 2021).
Integrasi nasional harus dijaga oleh setiap generasi. Menjaga keharmonisan dalam berbangsa dan bernegara diperlukan komitmen dari seluruh masyarakat dengan memperkuat nilai nasionalisme dan nilai moral. Para pendiri negara menentang individualisme, liberalisme, dan memilih jiwa kebersamaan, kekeluargaan, gotong royong sebagai dasar yang melandasi nilai-nilai luhur di negara ini. Integrasi nasional dimulai dan diciptakan dalam bentuk sikap kepedulian terhadap sesama, serta memiliki rasa persatuan dan kesatuan yang tinggi, dengan berlandaskan Pancasila dan berpegang teguh pada semboyan Bhinneka Tunggal Ika serta bersandar hukum pada UUD 1945. Maka dari itu integrasi nasional haruslah berjalan secara alamiah sesuai dengan akar kebudayaan Indonesia dan berkembang dengan peran politik dan sistem politik masyarakatnya.

Integrasi Nasional berasal dari dua kata yaitu integrasi dan nasional, integrasi berasal dari bahasa Inggris (integrate) yang artinya menyatu padukan, mempersatukan atau menggabungkan. Sedangkan nasional merupakan identitas yang melekat pada masyarakat karena kesamaan, baik budaya, agama, fisik, cita-cita, dan sejarah. Jadi integritas nasional merupakan suatu cara yang dapat menyatupadukan, mempersatukan atau menggabungkan masyarakat melalui identitasnya di dalam suatu negara agar tercapainya suatu persatuan dan kesatuan. Salah satu faktor pendukung integritas nasional yaitu rasa senasib dan seperjuangan.  Jadi dapat dilihat dari sisi sejarah, Persatuan Indonesia yang terbentuk melalui sejarah yang panjang dengan cita-cita para pendiri bangsa serta rakyat yang berpendirian teguh untuk mengambil hak kemerdekaannya terpampang di dalam lambang Bhinneka Tunggal Ika. Lambang yang memiliki arti berbeda-beda tetapi tetap satu jua ini berakar dari sejarah Majahpahit yang pada waktu itu banyak berkembang sekte-sekte agama dan kepercayaan yang berbeda-beda, tetapi dapat hidup berdampingan secara tentram dan damai, karena hakekatnya satu yaitu menyembah Tuhan Sang Pencipta. Demikian pula dengan Indonesia yang memiliki dan berangkat dari suku, ras, bahasa, adat yang beragam memiliki satu kesatuan pondasi yaitu dasar negara Pancasila untuk mempersatukan keberagam tersebut.

Kemajemukan bangsa Indonesia merupakan modal utama yang sangat berpotensi untuk memupuk persatuan dan kesatuan, nilai persatuan dan kesatuan tersebut sudah tercemin ketika masa perjuangan kemerdekaan. Proses perjuangan pergerakan Indonesia pada masa itu tujuannya untuk Indonesia merdeka dengan memahami nilai-nilai dalam peristiwa sejarah dan akhirnya tercipta integrasi nasional. Perbedaan yang sangat beragam di Indonesia dibaluti juga dengan persamaan-persamaan, diantaranya yaitu budaya tentang pemujaan roh nenek moyang yang dilakukan dalam bentuk sesajen atau penghormatan leluhur, selain itu kesamaan akan sejarah
Bangsa Indonesia sangat membutuhkan integrasi nasional untuk menyatukan seluruh perbedaan dan kemajemukan rakyatnya. Di sisi lain berbagai faktor pendorong maupun penghambat yang terjadi yaitu adanya faktor pendorong, antara lain yaitu adanya persamaan sejarah, adanya ideologi nasional, adanya keinginan untuk bersatu, adanya ancaman dari luar, semangat persatuan dan kesatuan dalam bangsa, adanya semangat gotong royong. Di dalam faktor pendorong tersebut yang menjadikan integrasi nasional muncul salah satu alasan mengapa integrasi nasional ada. Jika dilihat dari faktor pendorongnya, integrasi nasional merupakan cita-cita dan tujuan agar Indonesia menjadi negara yang bersatu dengan berbagai permasalahan di dalam kemajemukan. 

Selanjutnya selain faktor pendorong terhadap integrasi nasional, terdapat faktor penghambatnya. yaitu kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan, kurangnya toleransi antar sesama golongan, kurangnya kesadaran dalam diri masing-masing rakyat Indonesia, adanya ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan Konflik-konflik sosial yang terjadi baik yang menjadi faktor atau akibat dari penghambat integrasi sosial ini karena kurangnya rasa persatuan dan kesatuan. Konflik sosial dan hambatan-hambatan terjadi karena kurangnya toleransi, kesadaran, dan ketidamerataan pembangunan tersebut4 . Selain menjadikan Pancasila dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika pedoman dalam menjalankan integritas nasional, keadilan sosial dalam membangun di masyarakat juga harus diperhatikan dan dilaksanakan.

Integritas nasional dapat juga dijadikan identitas di dalam bangsa Indonesia. Identitas bukanlah suatu yang selesai dan final, tetapi merupakan suatu kondisi yang selalu disesuaikan kembali, sifat yang selalu diperbaharui, dan keadaan yang dinegosiasi terus-menerus, sehingga wujudnya akan selalu tergantung dari proses yang membentuknya. Seperti halnya identitas kita pada saat ini, menunjukkan gambaran yang tidak tunggal tetapi sangat plural. Pluralitas pada perkembangan saat ini tidak lagi hanya dibatasi pada perbedaan etnis, profesi, latar belakang pendidikan, serta asal usul daerah. Pluralitas pada perkembangan saat ini justru lebih menunjuk pada persoalan kepentingan-kepentingan. Bertolak dari sejumlah gambaran tersebut, identitas yang menyertai kita saat ini lebih ditandai oleh kepentingan yang kita kembangkan sendiri. Identitas dan karakter bangsa sebagai sarana bagi pembentukan pola pikir (mindset) dan sikap mental, memajukan adab dan kemampuan bangsa merupakan tugas utama pembangunan kebudayaan nasional. Identitas sebagai sarana pembentukan pola pikir masyarakat diperlukan adanya suatu kesadaran nasional yang dipupuk dengan menanamkan gagasan nasionalisme dan pluralisme.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun