Mohon tunggu...
Ajeng Mustika
Ajeng Mustika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas Airlangga

Library(an)

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa BBK3 UNAIR Kenalkan Lethal Ovitrap pada Masyarakat Desa Kembangan

7 Februari 2024   11:26 Diperbarui: 7 Februari 2024   11:42 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gresik, 10 Januari 2024 - Mahasiswa Belajar Bersama Masyarakat III Universitas Airlangga (KKN BBK III Universitas Airlangga) di daerah Desa Kembangan, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik menggelar sosialisasi tentang pencegahan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan judul “Senyum Sehat Tanpa Demam Berdarah”. Kegiatan yang diadakan di Kantor Balai Desa Kembangan tersebut diikuti oleh 21 kader PKK yang merupakan perwakilan Rukun Warga (RW) di Desa Kembangan.

Kegiatan yang diadakan di Kantor Balai Desa Kembangan, Kecamatan Kembangan, Kabupaten Gresik ini memiliki tujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat Kembangan tentang pentingnya pencegahan DBD. Dalam sosialisasi tersebut menjelaskan bahwa DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti yang terjadi di daerah tropis dan subtropis di dunia yang menjadi penyebab timbulnya penyakit tersebut. Dalam pemaparan yang pertama dijelaskan mengenai upaya dalam pencegahan DBD dengan melakukan 5M Plus (Mengubur, Menguras, Me-recycle, dan Menabur abate pada tempat penampungan air). Kegiatan berikutnya setelah memberikan materi pemahaman dan pencegahan DBD adalah dengan praktik pembuatan  Lethal Ovitrap.

Praktik Pembuatan
Praktik Pembuatan

Lethal Ovitrap merupakan perangkap nyamuk yang dirancang untuk membunuh nyamuk betina Aedes aegypti yang sedang bertelur. Lethal ovitrap bekerja dengan cara menarik nyamuk betina Aedes aegypti dengan menggunakan atraktan, seperti air gula, air rendaman jerami, atau air rendaman kopi. Setelah nyamuk betina Aedes aegypti bertelur di dalam lethal ovitrap, telur tersebut akan terpapar insektisida yang akan membunuhnya.

Selain Pencegahan DBD, dalam kegiatan tersebut juga dipaparkan mengenai upaya lain yang dapat dilakukan yaitu rencana untuk diadakan pelepasan nyamuk Wolbachia sebagai ujung tombak dalam pencegahan penyakit DBD.

            Nyamuk Wolbachia merupakan nyamuk yang sudah terinfeksi bakteri Wolbachia. Bakteri Wolbachia memiliki kemampuan untuk menghambat replikasi virus dengue, Zika, Chikungunya, dan demam kuning.

“Pelepasan nyamuk Wolbachia adalah salah satu metode yang efektif untuk pengendalian penyebaran penyakit DBD. Kami berharap, angka DBD di Desa Kembangan dan  desa -desa lain di Kabupaten Gresik bisa turun seperti Kota Yogyakarta yang sudah dilakukan pelepasan nyamuk Wolbachia sejak 2016 .” Ujar pemateri, Esa.

Rencana pelepasan nyamuk Wolbachia di Desa Kembangan tersebut mendapat sambutan positif dari masyarakat. Masyarakat berharap bahwa pelepasan nyamuk Wolbachia dapat membantu menurunkan kasus DBD di desa mereka.

“Kami berharap bisa diadakan program pelepasan nyamuk Wolbachia, di Desa Kembangan untuk periode KKN selanjutnya, sehingga bisa merealisasikan rencana kami ini.” Ujar pemateri, Nadia.

Melalui kolaborasi kegiatan penyuluhan dan praktik pembuatan Lethal Ovitrap merupakan upaya yang sesuai untuk meminimalisir timbulnya penyakit DBD di wilayah Kembangan. Diharapkan dalam kegiatan penyuluhan dapat mewujudkan pemahaman mengenai bahaya DBD dan pencegahannya. Kegiatan praktik pembuatan Lethal Ovitrap akan memberikan keterampilan pada masyarakat untuk menciptakan alat pengendali populasi nyamuk Aedes Aegypti yang menjadi vektor pembawa penyakit DBD.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun