Mohon tunggu...
Ajeng Leodita Anggarani
Ajeng Leodita Anggarani Mohon Tunggu... Administrasi - Mamanya Toby & Orlee

Pekerja yang nggak punya kerjaan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Wanita Karier, Incaran Pria Matre

13 April 2012   05:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:40 1622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13342964781392853032

[caption id="attachment_171423" align="aligncenter" width="500" caption="http://kabartop.com/hot-7404/mau-jadi-wanita-karier-berpenghasilan-tinggi-ini-caranya-"][/caption]

Tidak sedikit wanita yang memilih untuk mengejar karier sebelum menikah. Adapula yang bahkan menjadi enggan memikirkan sebuah perkawinan manakala dirinya sedang ada di puncak karier. Banyak hal yang menjadi pertimbangan, banyak hal yang membuat ragu. Tapi entah itu bentuk keraguan atau ketakutan lebih tepatnya. Dan yang pasti banyak hal – hal yang mengancam diluar sana.

Namanya Sari, dia adalah kakak sepupu saya. Usianya kini sudah 35 tahun. Walau hanya bermodalkan ijazah D3 sekretaris tapi tingkat kepintarannya memang diatas rata – rata. Dan itu terbukti dari pengalaman kerjanya di beberapa perusahaan besar di Indonesia. Dan jelas terlihat ia sangat menikmati aktifitasnya itu.

Usianya yang sudah tak lagi muda membuatnya dituntut oleh orangtuanya agar segera menikah. Namun ia selalu mengelak manakala diajak berbicara tentang pernikahan. Mungkin juga karena pengalaman masa lalu ia pernah gagal membina sebuah hubungan dengan seorang pengusaha asal Batam. Alasan mereka putus karena mbak Sari selalu diremehkan. Pengusaha tersebut merasa banyak uang dan jauh lebih sukses sehingga kerap merendahkan oranglain termasuk sepupu saya ini.

Berangkat dari pengalaman tersebut, Sari memutuskan untuk lebih fokus kepada pekerjaannya. Bahkan saat ia harus interview di negeri seberang ia rela meminjam uang sana – sini agar bisa datang ke Singapore. Dan akhirnya kegigihannya pun mendapat balasan yang memuaskan. Ia diterima dan diangkat menjadi operational manager dan ditugaskan di Indonesia.

Sampai suatu ketika ada seseorang yang coba mendekati Sari. Namanya Bayu. Usia Bayu dan Sari terpaut hanya beberapa tahun. Mungkin karena bosan dipaksa untuk menikah akhirnya Sari yang biasanya enggan mendekatkan dirinya pada sosok laki – laki, kali ini dengan mudah saja akrab. Bayu tampan, terlihat jauh lebih muda dari usianya. Sudah beberapa bulan Bayu dan Sari dekat. Mungkin karena sifat Bayu yang sabar hingga mampu melumpuhkan keegoisan Sari. Sejak kenal dengan Bayu, Sari berubah menjadi wanita yang manja. Berangkat dan pulang kerja minta di antar – jemput. Bayu kebetulan hanya memiliki motor, Sari yang biasanya berangkat – pulang kerja naik taxi sepertinya agak sulit jika harus naik motor. Dengan kalimat yang manis Bayu meminta Sari membeli mobil saja, dan Nanti Bayu yang akan mengantar – jemput. Sari langsung setuju. Uang dalam tabungan dibelikan mobil dan setiap harinya kini Sari bisa dengan tenang diantar – jemput oleh Bayu dengan mobil pribadinya. Suatu hari Sari menanyakan pada Bayu perihal pekerjaan Bayu. Bayu yang mulanya menceritakan bahwa dirinya adalah seorang pegawai swasta di sebuah perusahaan IT mendadak curhat. Bahwa hampir beberapa bulan terakhir sudah dirumahkan oleh pihak perusahaan karena omzet perusahaan sudah tidak lagi mampu membayar pegawai. Sari berusaha paham. Lantas ia berniat mencarikan pekerjaan buat pacar barunya ini. Ia menghubungi beberapa rekan yang juga bekerja pada perusahaan IT. Sampai akhirnya ada beberapa lowongan kosong. Namun saat Sari menginfokan hal itu pada Bayu, ia malah memberikan alasan yang aneh. Ia beralasan jika nanti dirinya bekerja, siapa yang akan mengantar – jemput Sari.  Sari pun mulai kesal. Mereka sudah membahas tentang sebuah mahligai perkawinan. Walaupun dirinya adalah seorang wanita karier tapi ia juga butuh suami yang juga bisa memback - up keuangan rumah tangga.

Sari mulai menyadari bahwa selama ini ia tengah dimanfaatkan oleh Bayu. Bayu kerap kali meminta uang untuk keperluan ini dan itu dengan cara yang amat halus. Seperti perbaikan motor (sebelum membeli mobil) supaya tetap bisa menjemput Sari. Membayar beberapa tagihan karena gajinya yang belum juga turun, hingga kebutuhan sehari – hari Bayu.

Lalu Sari coba untuk tidak royal pada Bayu. Saat Bayu meminta uang untuk perbaikan laptop, Sari mengatakan tak ada uang. Dan saat itu semua kebejatan Bayu terkuak. Bayu memaki Sari. Ia mengatakan bahwa Sari adalah wanita karier yang pelit, perawan tua, tante girang, dan makian lain yang sangat kasar.

Sari yang tidak bisa menerima hinaan tersebut, langsung meninggalkan Bayu dan berusaha menghindari Bayu. Tapi dasarnya cowok matre, Bayu pun tetap berusaha datang dan meminta maaf. Ia merayu dan berjanji takkan melakukan hal yang sama lagi. Sari yang tidak mudah percaya pada omongan Bayu berusaha mencari tahu bagaimana Bayu yang sebenarnya pada beberapa teman dekat Bayu. Dan ternyata memang benar, Bayu adalah sindikat cowok matre yang kerap menggoda wanita karier yang masih lajang.

Dari pengalaman pahit itu kini Sari jauh lebih berhati – hati. Ia tak lagi mudah dekat dengan pria lain. Wajar saja jika Sari tak mau hidupnya dalam belenggu pria matre. Karena ia merasa sudah mencari uang dengan keringatnya sendiri. Rasanya tidak fair jika ia mendapatkan pria yang hanya memanfaatkan uangnya.

Pelajaran juga buat wanita karier single yang lain, walaupun usia anda tak lagi muda, jangan jadikan itu alasan untuk dengan mudah saja dekat dengan pria yang bibit, bebet, dan bobotnya tidak jelas. Tapi jangan pula terlalu egois dengan puncak kejayaan anda saat ini, karena biar bagaimanapun anda tetap wanita yang juga butuh dukungan moriil dan materil dari sosok pria (suami).

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun