Mohon tunggu...
Ajeng Larassaty
Ajeng Larassaty Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Pembangunan Jaya

Saya adalah mahasiswa aktif

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Memiliki Critical Thinking dalam Menerima Informasi Berita di Masyarakat Benar Adanya atau Isu Belaka

20 Juni 2024   20:48 Diperbarui: 20 Juni 2024   20:58 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

kenapa penting critical thinking?

Meluasnya pemberitahuan informasi yang sudah diterima diberbagai macam metode dilakukan salah satunya yaitu media online dan sumber informasi dari satu kepihak lainnya melalui masyarakat. Permudah memberikan informasi yang dilakukan tidak memiliki batasan sehingga menyebabkan berita miring dikarenakan tidak tahu pasti apakah yang disampaikan memang benar adanya atau dilebihkan. Terlebih di lingkungan masyarakat sering kali berhadapan pada berita belum pasti benar adanya atau isu belaka, Hal ini dikarenakan masyarakat mudah mempercayai  informasi  yang diterimanya dan mengandalkan sumber informasi yang diyakini akan selalu menyebarkan informasi  yang benar (Rahmadhany et al., 2021). Dalam menerima informasi, penting untuk mencari data yang faktual dan konsisten sehingga mudah dipahami  oleh penerima informasi. Sayangnya, hal ini sering diabaikan oleh mereka yang menyebarkan dan menciptakan informasi. Faktor lain yang menyebabkan informasi begitu luas dan sulit dikendalikan adalah perilaku kebiasaan masyarakat dalam menerima informasi. Banyak orang langsung mempercayainya dan buru-buru membagikan berita dan informasi tersebut kepada orang lain. Penerima lain mungkin memiliki kecenderungan serupa dan meneruskan informasi yang mereka terima tanpa  verifikasi lebih lanjut (Willfridus Demetrius Siga, 2023).  

Apasi critical thinking? 

Dalam perubahan sosial yang semakin modern individu perlu memiliki keterampilan yang harus dikembangkan yaitu critical thinking sangat memiliki dampak baik karena berbagai alasan yang berdampak positif pada kehidupan pribadi dan profesional. Pentingnya memiliki critical thinking mempermudah segala hal seperti pengambilan keputusan, pemecahan masalah secara logis dan efektif, mampu menganalisa permasalahan yang terjadi. Critical thinking yaitu sebuah kemampuan yang utama untuk dikembangkan dan dilakukan dalam kehidupan. Memiliki critical thinking perlu diterapkan oleh semua kalangan dan juga dipraktekkan kehidupan sehari-hari. Karena sudah berada ditempat pemikiran tanggap ini perlu diterapkan dalam keadaan segala hal. Terlepas dari era modern masyarakat telah memasuki keadaan yang tidak pasti, sehingga perlu adanya pemikiran yang cepat dan sesuai. Hal ini karena dicirikan oleh langkah pengambilan keputusan: pemikiran menyeluruh, pemikiran tingkat tinggi, dan refleksi serius (Fridayani et al., 2022). Oleh sebab itu, memiliki critical thinking harus diajarkan sejak dini karena akan berlaku selama kehidupan berlangsung sehingga menjadi terbiasa tidak termakan berita belaka jika menanggapi suatu permasalahan yang ada, tidak hanya berlaku dalam dunia kerja tetapi dalam kehidupan sehari-hari perlu memiliki kemampuan tersebut. Sangat penting untuk pengambilan keputusan yang signifikan karena berpengaruh dalam kehidupan. Individu yang memiliki keterampilan ini dapat membuat keputusan yang lebih bijaksana dan cepat, serta mengenali dan menyelesaikan masalah dengan cara yang lebih kreatif dan inovatif (Ariadila et al., 2023).

Critical thinking melibatkan penalaran logis yang benar dan kemampuan untuk menarik kesimpulan yang rasional. Hal ini dapat mendorong individu untuk berpikir lebih mendalam dan memecahkan masalah. Pada dasarnya, individu perlu menyadari peran mereka dalam lingkungan dan masyarakat, di mana selalu ada kebutuhan untuk mengambil keputusan, menganalisa dan keterampilan pemecahan masalah (Rosjanuardi et al., 2023). Critical thinking adalah keterampilan teratur yang memastikan kita menggunakan pemikiran terbaik yang kita miliki dalam setiap situasi. Tujuan utama critical thinking adalah untuk "menemukan jalannya." Kita selalu dihadapkan pada banyak pilihan, dan memerlukan informasi terbaik untuk membuat keputusan yang paling tepat. Dengan memiliki critical thinking itu sama mudahnya dengan berpikir buruk namun critical thinking perlu adanya usaha dan pemahaman dalam mengembangkannya (Paul & Elder, 2005). Memiliki pikiran ini menjadi baik dari segi pandangan manapun menghadapi permasalahan kehidupan, karena sesuatu hal yang perlu dipikirkan dapat berdampak dalam kehidupan terutama dalam kehidupan sehari-hari, seperti mendapatkan berita yang tidak tentu benar adanya individu perlu memiliki pemikiran yang menganalisa dan tidak termakan berita yang tidak benar adanya.

Sering kali di lingkungan masyarakat kita akan dihadapkan oleh informasi berita mengenai segala hal, tentunya mendapatkan informasi tersebut dari rekan-rekan yang ada di sekelilingnya, perlu nya di waspadai jika mendapatkan berita tersebut. Karena pada dasarnya terdapat berita yang memang dilebih-lebihkan bahkan membuat berita yang tidak benar adanya demi keuntungan pribadi, sebagai masyarakat yang menghadapi permasalahan tersebut pentingnya memiliki critical thinking yang cepat untuk mencari informasi dengan akurat. Seperti yang terjadi pada akhir-akhir ini berita nyata yaitu terdapat seorang ibu-ibu yang diberitahukan oleh tetangga depan bahwa beliau sedang ramai dibicarakan dikarenakan ibu tersebut sombong, tidak mau bergaul dan pelit. Tanggapan ibu tersebut hanya tersenyum dan menerima berita dengan baik, yang dilakukan ibu tersebut yaitu tidak menghampirinya namun berkata "apa yang saya lakukan sampai orang lain berkata seperti itu?" "apakah kaya kemarin membuat kesalahan?". Kemudian dihari berikutnya ibu tersebut menghampiri pelaku utama dengan rasa tenang tanpa emosi dan bertanya mengapa melakukan tersebut dan apa penyebabnya. Dari contoh nyata diatas dapat dilihat bahwa ibu tersebut memiliki critical thinking tidak langsung menelan informasi yang diterima dengan mentah-mentah. Tidak ada yang lebih berguna daripada pemikiran yang sehat. Terlepas dari situasi, tujuan, atau masalah sedang dihadapi, critical thinking adalah seni disiplin yang memastikan individu menggunakan kemampuan berpikir terbaik dalam setiap keadaan. Kita membutuhkan informasi terbaik untuk membuat keputusan terbaik. Pertanyaan seperti "Apa yang sebenarnya terjadi dalam situasi ini?" atau "Apakah mereka mencoba memanfaatkan saya?" dapat dipecahkan dengan hal tersebutcritical thinking memberikan ketahan mental yang diperlukan untuk menganalisis segala sesuatu di tempat kerja dan dalam semua aspek kehidupan dan jadikah kritik terhadap memikiran sendiri (Paul & Elder , 2005). Kemampuan memiliki critical thinking dapat mendorong seseorang menghasilkan sebuah pemikiran baru terkait permasalahan yang dihadapi. Terdapat faktor yang membuat seseorang memiliki critical thinking seperti, Faktor yang dapat mempengaruhi critical thinking yaitu adanya pendidikan, pendidikan merupakan hal utama yang dapat membangun pemikiran tersebut, karena dari pendidikan mempunyai strategi yang efektif dalam menerapkan pemikiran critical thinking tersebut. berikutnya faktor keluarga juga mempengaruhi individu dalam berpikir karena lingkungan keluarga memiliki pengaruh dalam mengembangkan critical thinking, jika faktor dari keluarga tidak peduli dan rendah maka semakin tidak terlihat individu dalam memiliki critical thinking (Siti Mujanah, 2020). Dan yang terakhir yaitu kemampuan personal terkadang seseorang belum bisa memiliki critical thinking dan mudah termakan sebuah masalah, berita hal tersebut disebabkan karena kurangnya pemahaman, pengetahuan luas sehingga mudah mempercayai yang ada di depan mata (Fridayani et al., 2022). Dari hal tersebut terdapat dampak dari adanya critical thinking dalam kehidupan sehari-hari yaitu menjadi open-minded, mudah menyelesaikan masalah, tidak termakan isu, menjadi teliti dan meminimalkan salah persepsi terhadap permasalahan.

Berita nyata yang telah di jelaskan diatas dapat disimpulkan bahwa masih ada masyarakat yang memiliki critical thinking dalam menanggapi informasi mengenai diri sendiri, walapun masih banyak diluar sana terdapat masyarakat belum paham bagaimana cara menerapkan perilaku critical thinking dalam kehidupan sehari-hari. Dengan membiasakan berpikir kritis, terdapat berbagai cara untuk memilih jawaban dan ide-ide kreatif. Ketika menghadapi suatu masalah, orang yang berpikir kritis memiliki banyak opsi untuk menyelesaikannya, daripada hanya terpaku pada satu solusi (Mulyani, 2022). Perilaku yang dapat dijelaskan sudah termasuk SDM kita memiliki critical thingking yang cukup perlu di ingat bahwa tidak semua kalangan mampu berpikir tersebut. Perlu adanya model pembelajaran untuk meningkatkan critical thingking, terutama untuk kalangan pelajar dan mahasiswa  perlu adanya model pembelajaran yang sesuai sehingga mampu mendorong siswa/siswi memiliki critical thingking baik berguana dalam pembelajaran, pekerjaan dan kehidupan sehari-hari. Memiliki perilaku tersebut harus dibiasakaan sejak dini sehingga menjadi terbiasa dalam mengindentifikasi suatu permasalahan yang datang. Berhadapan dengan berita dimasyarakat terkait benar adanya atau isu belaka perlu adanya macam-macam perilaku yang diperlu dilakukan salah satunya yaitu tidak menyebar luaskan jika mendapatkan informasi refleksi yang dilakukan, proses penalaran, atau dari komunikasi sehingga seseorang dapat bertindak atas keyakinan itu. Terdapat dua kegiatan utama yang dapat dilakukan ketika kita berpikir yakni mengumpulkan informasi/data dan membuat kesimpulan berdasarkan informasi (Mulyani, 2022)

referensi 

Ariadila, S. N., Silalahi, Y. F. N., Fadiyah, F. H., Jamaluddin, U., & Setiawan, S. (2023). Analisis pentingnya keterampilan berpikir kritis terhadap pembelajaran bagi siswa. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 9(20), 664--669. : https://doi.org/10.5281/zenodo.8436970
Fridayani, J. A., Riastuti, A., & Jehamu, M. A. (2022). Analisis faktor yang memengaruhi kemampuan berpikir kritis pada mahasiswa. Journal of Business Management Education, 7(3), 1--8. https://doi.org/10.17509/jbme.v7i3.51324
Mulyani, A. Y. (2022). Pengembangan critical thinking dalam peningkatan mutu pendidikan di Indonesia. DIAJAR: Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran, 1(1), 100--105. https://doi.org/10.54259/diajar.v1i1.226
Paul, R., & Elder, L. (2005). What People Who Know Our Approach Say About the Book.
Rahmadhany, A., Aldila Safitri, A., & Irwansyah, I. (2021). Fenomena penyebaran hoax dan hate speech pada media sosial. Jurnal Teknologi Dan Sistem Informasi Bisnis, 3(1), 30--43. https://doi.org/10.47233/jteksis.v3i1.182
Rosjanuardi, R., Juandi, D., & History, A. (2023). Kemampuan berpikir kritis dalam pemecahan masalah matematika; systematic literatur review. JPMI: Jurnal Pembelajaran Matematika Inovatif, 6(4)(4), 1421--1431. https://doi.org/10.22460/jpmi.v6i4.17933
Siti Mujanah, S. (2020). Faktor-Faktor yang mempengaruhi critical thingking dan pengaruhnya terhadap prestasi mahasiswa UNTAG Surabaya dan Mahasiswa UITM Puncak Alam Malaysia. Seminar Nasional Konsorsium UNTAG Indonesia Ke-2, Suparni 2016, 308--323.
Willfridus Demetrius Siga, D. (2023). Efektivitas kemampuan berpikir kritis dalam menangkal hoaks. JAQFI: Jurnal Aqidah Dan Filsafat Islam, 8(1), 132--149. https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/jaqfi/article/view/25554

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun