[caption id="attachment_72234" align="alignleft" width="300" caption="Presden AS, Barrack Husein Obama"][/caption] Tadi malam, pada jamuan makan malam di Istana Negara, Presiden SBY membangkitkan kenangan Barrack Obama saat sekolah di SD Menteng 01 Jakarta. Pak SBY juga menyinggung kegemaran Obama Kecil suka memelihara binatang piaraan seperti kera, anak buaya, dan lain-lain.  Jamuan makan sengaja menyuguhkan kesukaan Mister Presiden seperti: Nasi goreng, bakso, emping, kerupuk, yang direspon oleh Presiden AS itu dalam pidato akhir acara tersebut dengan kalimat : Semua enak.. Presiden AS ini lahir persis seperti ulang tahun saya, yakni tanggal 4 agustus 1961. Bedanya saya dilahirkan di Bandung, Pak Obama di Honolulu, Hawai. Saat ini tinggal Presiden negeri adi daya itu tinggal di Chicago, Illinois. Ia bertemu Michelle di tahun 1988 dan menikahinya di bulan Oktober, tahun 1992 dan memiliki dua orang putri yaitu Malia (lahir 1998) dan Sasha (lahir 2001). Berdasarkan situs id.shvoong.com, ayahnya bernama Barak Obama, Sr dari Kenya dan ibunya bernama Ann Dunham dari Kansas. Mereka bercerai ketika Obama berusia 2 tahun. Sang ayah menuju Harvard mengejar study ph. D. lalu kembali ke Kenya. Sang ibu menikah dengan Lolo Soetoro dari Indonesia. OLeh Pak SBY, ibunda Obama diberikan penghargaan bintang jasa utama, atas jasa di bidang pengembangan usaha mikro dan pengembangan perempuan, sebuah penelitian dilakukan ibunya saat berada di Yogyakarta. Pada tahun 1967, keluarganya pindah ke Jakarta dan Obama bersekolah di SDN Menteng 01 Jakarta dengan bahasa pengantar yaitu bahasa Indonesia. Usia 10 tahun ia kembali ke Hawaii tinggal dengan kakek neneknya dari ibunya, Madelyn dan Staney Dunham. Setelah SMA, Obama kuliah di Occidental College di Los Angeles selama 2 tahun. Lalu ia pindah ke Columbia University di New York, lulus pada tahun 1983, jurusan political science. Setelah bekerja di Business International Corporation dan NYPIRG, Obama pindah ke Chicago pada tahun 1985. Obama memasuki Harvard Law School pada tahun 1988. Pada bulan February 1990, ia terpilih sebagai editor pertama African–American dari the Harvard Law Review. Obama lulus magna cum laude pada tahun 1991. Obama menerbitkan sebuah otobiography pada tahun 1995: Dreams From My Father: A Story of Race and Inheritance. Dan ia memenangkan sebuah Grammy untuk the audio version of the book. Pekerjaan advokasi Obama membawanya ke Senat Negara Illinois sebagai seorang demokrat. Ia dipilih pada tahun 1996. Buku keduanya, The Audacity of Hope: Thoughts on Reclaiming the American Dream, diterbitkan pada bulan Oktober 2006. Jiwa muda Obama membuatnya tampak enerjik, dan ramah ditunjukkan murah senyum. Nostalgia semasa usia di SDN Menteng 01 Jakarta, mengingatkan murid-murid saya sekarang di Sekolah Dasar. Mungkin di antara mereka ada yang bakal lahir sebagai calon pejabat atau sekelas Obama menjadi Presiden.  Ini tentu bukan sekadar faktor keberuntungan, tapi motivasi diri, dan tentu pelayanan memadai akan mengantarkan ke tangga terhormat. Ayolah gantungkan cita-citamu setinggi bintang kejora murid-muridku. Raih dengan belajar tekun dan sungguh-sungguh. (**)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H