Mohon tunggu...
Ajeng Kania
Ajeng Kania Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Guru di SD yang sedang asyik menemani bayi mungilnya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kereta Apiku: Diumpat, dicaci Tapi Dirindukan

4 Juni 2011   16:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:52 1917
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13115947552041953285

[caption id="attachment_112292" align="aligncenter" width="615" caption="Kereta api moda massal bisa menembus jantung kota (www.palang-sepur.blogspot.com)"][/caption]

Angkutan kereta api banyak diperbincangkan orang. Kalo terlambat sih katanya sudah biasa, tapi berurusan dengan keselamatan  penumpang pun masih kerap terjadi, seperti: anjlok, tabrakan, terguling,  atau bahkan terbakar.   Meski sering dicaci maki, dihujat bahkan diumpat, tetapi kehadirannya amat menolong pelanggan setianya dan  kehadirannya dirindukan.  Catatan tersisa dari naskah bekas lomba tentang kereta api, saya sajikan untuk menambah pengetahuan tentang kereta api dari berbagai sumber.

Angkutan kereta api merupakan solusi mengatasi permasalahan kronis kemacetan di kota besar. Untuk jarak di bawah 2000 km, kereta api di beberapa negara mampu bersaingdengan pesawat terbang dihadapkan pada kesibukan lalu-lintas udara, juga pembangunan bandara semakin ke pinggir kota.Berbeda dengan kereta api, selain bebas macet, penumpang dapat turun langsung di stasiun jantung kota.

Di Indonesia sekarang, kereta api hanya bisa dijumpai di Pulau Jawa dan Sumatera.Bagi yang belum pernah naik kereta api,pasti dibuat penasaran.Pada mulanya kereta api digunakan pemerintah kolonial untuk mengangkut hasil bumi seperti: kina, tembakau, atau teh, dari daerah sumber perkebunan menujupelabuhan laut. Dengan angkutan kereta apimemudahkan pengiriman hasil bumi dijual di pasar Eropa. Perkembangan selanjutnya,digunakan pula untuk mengangkut penumpang.Kereta api cukup serba gunadapat mengangkut dalam jumlah besar. Di masa perjuangan,peran kereta api sangatlah besar. Sejarah mencatat, peran kereta api dalam distribusi logistik untuk keperluan perjuangan dari Ciroyom (Bandung) ke pedalaman Jawa Tengah, mobilisasi pejuang di wilayah Yogyakarta-Magelang-Ambarawa, hingga hijrahnyapemerintahan RI dari Jakarta ke Yogyakarta (1946).

Perkembangan kereta api

Perkembangan teknologi perkereta-apian berkembang pesatsetelah mesin uap ditemukan olehJames Watt tahun 1769.Penemuan ini mendorong Nicolas Cugnot membuat kendaraan beroda tiga berbahan bakar uap dikenal orang-orang sebagai kuda besi.Kemudian Richard Trvithick tahun 1809 memperagakan kereta api penumpang yang ditarik lokomotif uap pada suatu jalur di London sebagai awal mula kereta api. Sementara perjalanan kereta api komersial pertama dilakukan, 15 September 1830 menghubungkan Liverpool-Manchester (Inggris) ditarik lokomotif uap buatan George Stephenson (1829). Setelah itu dilakukan penyempurnaan dan penyempurnaan dilakukan untuk mendapatkan lokomotif uap lebih efektif, berdaya besar dan mampu menarik kereta lebih banyak.

Penemuan dinamo listrik oleh Michael Faraday (1831) mengilhamipara ahli untuk membuatperalatan listrikdanmotor listrik.Motor listrik kemudian digunakan untuk membuat trem listrik sebagai cikal bakal kereta api listrik (KRL).Begitu pun, Rudolf Diesel (1897) menemukan mesin disel berbahan bakar solar, digunakan pula untuk mesin penggerak lokomotif kereta api menjadi lebih bertenaga dan efesien.Perkembanganteknologi berkembang pesat terutama di bidang kelistrikan dan magnet, sehingga dibuatlahkereta api magnet super-cepat.Kereta api super-cepat itudioperasikan pertama kali di Jepang menandai dibukanya Olimpiade Tokyo (1964) ternyata meraih sukses luar biasa.Dalam waktu 3 tahun kereta api peluru Shinkansen saat itu dapat melayani 100 juta penumpang.

Pembangunan rel di Indonesia

[caption id="attachment_112318" align="alignleft" width="216" caption="Terowongan ijo, gelap dan beraroma mistis (kompas.com)"][/caption] Sejarah kereta api di Indonesia dimulai sejak Jum’at, 17 Juni 1864.Saat itu Gubernur Hindia-Belanda berkuasa, Mr. L.A.J. Baron Sloet van den Beeledi desa Kemijen (Semarang) melakukan pencangkulan pertama sebagai simbol pembangunan kereta api di Indonesia. Pembangunan itu dipelopori perusahaan swasta NV. NISM dipimpin Ir. J.P. de Bordesmenghubungkan Kemijen-Tanggung sepanjang 25 km. Rel kereta api ini akhirnya dibuka untuk angkutan umum pada hari Sabtu, 10 Agustus 1867. Rel ini kemudian dilanjutkan jalur rel Semarang-Surakarta sepanjang 110 KM pada tanggal 1870.

Keberhasilan ini mendorong investor saat itu membuka jalur rel di kota lain di Jawa, seperti:Bandung–Batavia (via Cianjur/1884), Bandung–Yogyakarta–Surabaya (1894),Bandung–Batavia (via Purwakarta/1900), Semarang-Cirebon (1914), Semarang–Kedungjati (1871), Batavia–Bitenzorg/Bogor (1873), Surabaya–Pasuruan (1878), Bangil–Malang (1879), Sidoarjo–Mojokerto (1882), Kediri–Blitar–Madiun (1884), Probolinggo–Klakah (1885). Dilanjutkan jalurLumajang–Jember–Bondowosohingga Panarukan dan selesai 1897.

[caption id="attachment_112311" align="alignright" width="238" caption="Sakalibel, jembatan 15 tiang di banyumas (www.semboyan35.com)"][/caption] Pemerintah kolonial pun membangun jalur rel di luar Pulau Jawa, seperti:Kamal-Kalianget di P. Madura1901.Pembangunan kereta api dilakukan di Pulau Sumatera, yaituUlelee-Aceh (1876). Penemuan cadangan batu bara di Sawahluntomendorong pemerintah Hindia-Belanda membangun rel di Sumatera Barat (1896).Cikal bakal jaringan rel di Sumatera Utara Medan-Labuhan (1883) sepanjang 17 km. Adapun pembangunan rel di Sumatera Selatan selesai 1927, yaitu Kertapati-Prabumulih sepanjang 78 km.Firma de Groot, salah satu perusahaan kontraktor pemenang tender saat itu berencana mewujudkan jalur rel Makassar-Manado dalam trans-Sulawesi.Akan tetapi meletusnya Perang Dunia I dan peristiwa malaise (krisis moneter) proyek ini gagal, namun sempat terbangunrel Makassar–Takalar sejauh 47 Km di tahun 1922.Di Kalimantan, jalur rel kereta api belum sempat dibangun, karena Perang Dunia II, namun studi pembangunan telah dilaksanakan untuk jalur relPontianak – Sambas, Kalimantan Barat (220 Km).Begitu pula studi pembangunan jalur rel kereta api sudah dilakukan di Pulau Bali dan Lombok.

Eksotisme kereta api di Indonesia

[caption id="attachment_112305" align="alignleft" width="204" caption="Jembatan Cirahong (www.semboyan35.com)"][/caption] Perjalanan kereta api melalui kota, desa, hutan, jembatan, bahkan terowongan. Jembatan kereta api terpanjangmelewati dua bukit membentang dari Ciganea (Kab. Purwakarta) hingga Padalarang (Kab. Bandung Barat) yaitu Jembatan Cisomang,Cikubang dan Cibisoro.Dua jembatan disebutkan terakhir berdiri 45-50 meter di atas ngarai. Jembatan Cikubang merupakan jembatan kereta api terpanjang di antara seluruh jembatan di pulau Jawa sepanjang 300 meter. Jembatan Cibisoro menghubungkan Cilame dengan Sasaksaat hanya 290 meter.Kereta api pun merayap menyusuri Jembatan Cisomang menjulang setinggi 100 meter di Darangdan (Kab. Purwakarta) merupakan pemandangan eksotik sangat indah diabadikan.Jembatan lainnya yang memiliki eksotisme layak diketahui yakni Jembatan Cirahong (batas Tasik-Ciamis) dengan posisi unik, yakni kereta api di atas dan di bawahnya jalan mobil (sejajar); Jembatan Serayu (di atas Kali Serayu) ; Jembatan Sakalibel (Banyumas) dan jembatan Progo yang memiliki konstruksi mengagumkan.

[caption id="attachment_112309" align="alignleft" width="179" caption="membentang dan menjulang, jembatan Cikubang (Purwakarta)"][/caption] Ada beberapa terowongan kereta api terkenal di Pulau Jawa. Terowongan Sasaksaat berada di Kampung Cipicung, Desa Sumurbandung Kec. Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. Terowongan ini dibangun 1902-1903 sejauh 950 meter. Pada jalur Sukabumi – Bandung, terdapatterowongan Lampegan sepanjang 628 meter dibangun 1882.Di Jawa Tengah,tepatnya di desa Bumiagung, Rowokele (Kebumen) terdapat terowongan Terowongan Ijo sejauh 800 meter dibangun 1886.Akan tetapi,ternyata terowongan Wilhelminapada jalur Banjar-Pangandaran memegang rekor terowongan kereta api terpanjangdi Indonesia yaitu 1.200 meter dibangun 1912 terletak diperbatasan desa Emplak dan Bagolo, Kalipucang - Ciamis.Di sini adadua terowongan lagi, yakni terowongan Hendrik sepanjang 100 meter dan terowongan Juliana sepanjang 200 meter. Sayang, sejak 1982 jalur kereta api ini ditutup.

Memanjakan penumpang

Di zaman kolonial, perusahaan yang mengelola kereta api didominasi oleh perusahaan swasta.Selain, Staats Spoorwegen (SS) milik pemerintah,ada 11 perusahaan kereta api swasta di Jawa dan satudi Sumatera. Setelah Proklamasi Kemerdekaan, dibentuklah“Djawatan Kereta Api Republik Indonesia” (DKARI) pada tanggal 28 September 1945, tahun 1950 DKARI dan SS/VS digabungkan menjadi “Djawatan Kereta Api” (DKA). akhirnya menjadi“Perusahaan Negara Kereta Api” (PNKA) berdasarkan PP No. 22 tahun 1963.Tahun 1971,PNKA berubah menjadi “Perusahaan Jawatan Kereta Api” (PJKA) berdasarkan PP No. 61/1971 tanggal 15 September 1971.

[caption id="attachment_112308" align="alignleft" width="300" caption="Stasiun Bandung, masuk Daop II"][/caption]

Perubahan merupakan proses dinamika tak terelakkan dalam menyesuaikan tuntutan zaman. Berdasarkan PP No. 57 Tahun 1990, tanggal 2 Januari 1991, PJKA berubah lagi menjadi Perusahaan Umum Kereta Api disingkat Perumka.Dengan status sebagai Perum, manajemen dan kinerja perkeretaapian di Indonesia mulai membaik.Dari perusahaan selalu merugi, Perumka bisa menekan kerugian hingga memberi keuntungan.Pada tahun 1998, berdasarkan PP No. 19 Tahun 1998 tanggal 3 Februari 1998, pemerintah menetapkan pengalihan dari Perumka menjadi Perusahaan Persero yakni PT. Kereta ApiIndonesia (Persero).

PT. Kereta Api (Persero) memiliki kantor pusat di di Jalan Perintis Kemerdekaan Nomor 1 Bandung 40117. Struktur organisasi PT. Kereta Api (Persero) di tingkat pusat terdapat Board of Director dengan seorang Direktur Utama dan 5 Direktur mengepalai Direktorat. Di tingkat daerah, terdapat 9 Daerah Operasional (Daops) di Jawa dan 3 Divisi Regional (Divre) di Sumatera yang membawahistasiun-stasiun kereta apidalam wilayah kerjanya.

Adapun Daerah Operasional di Jawa adalah:

  1. Daops I Jakarta
  2. Daops II Bandung
  3. Daops III Cirebon
  4. Daops IV Semarang
  5. Daops V Purwokerto
  6. Daops VI Yogyakarta
  7. Daops VII Madiun
  8. Daops VIII Surabaya
  9. Daops IX Jember

PT. Kereta Api (Persero) memiliki 3 Divisi Regional di Sumatera, yaitu Divre I Sumatera Utara dan NAD, Divre II Sumatera Barat dan Divre III Sumatera Selatan.Di samping itu PT. Kereta Api (Persero) memiliki 3 anak perusahaan, yakni PT. Reska bergerak di bidang Restoran Kereta Api, PT. RaiLink bergerak di bidangkonstruksidan PT. KA Komuter Jabodetabek di bidang angkutan wilayah perkotaan Jakarta dan sekitarnya.

[caption id="attachment_121508" align="alignleft" width="670" caption="Penulis di Stasiun Kediri (KD) +68 m, Daops VII/Madiun"][/caption]

Jika awalnya, perusahaan ini hanya berorientasi bagaimana cara menjalankan kereta api supaya bisa dimanfaatkan sesuai fungsinya sebagai alat transportasi.Kemajuan teknologi, pendidikan, dan kesejahteraan penduduk telah membawa pilihan pelayanan lebih dari itu.Penumpang mulai mempertimbangkan aspek psikologis tidak dapat diukur batasnya, seperti: kepuasan, gengsi dan prestise. PT. KAI merespons denganjenis layanan mulai kelas ekonomi, kelas bisnis, kelas eksekutif/argo dan kelas wisata dalam memanjakan penumpangnya.

Selamat mencoba! (**/)

**** diolah berbagai sumber

*www.kereta-api.co.id

*www.wikipedia.org

www.majalahka.com

www.semboyan35.com, dan lain-lain

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun