Mohon tunggu...
Ajeng Kania
Ajeng Kania Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Guru di SD yang sedang asyik menemani bayi mungilnya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hari Guru Sedunia, 5 Oktober

5 Oktober 2010   06:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:42 1421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

[caption id="attachment_279393" align="alignleft" width="300" caption="Penulis saat ikut pembekalan Kader PGRI  mewakili AGP Jabar oleh Education International (EI) -Corsortium Project-PGRI di Gd PGRI Jawa Barat Foto: Suara Daerah)"][/caption] Saat kita terfokus pada  HUT TNI, 5 Oktober, ternyata hari ini diperingati pula sebagai Hari Guru Sedunia. Atas pertimbangan PB-PGRI,  karena bertepatan dengan HUT TNI, maka Hari Guru Sedunia  diperingati disatukan dengan Hari Guru Nasional/HUT PGRI  jatuh  setiap tanggal  25 November.   Bagi insan guru, makna hari guru dapat menyadarkan ingatan kita tentang fungsi dan tugas guru cukup strategis dalam menyiapkan SDM unggul.  Sekaligus  memberi dukungan kepada para guru di seluruh dunia dan meyakinkan  bahwa keberlangsungan generasi di masa depan ditentukan oleh guru. Hari Guru Sedunia sendiri sebenarnya berkaitan dengan suatu peristiwa bersejarah pada tanggal 21 September-5 Oktober 1966. Yaitu diselenggarakannya konferensi antar pemerintah di Paris yang dihadiri oleh wakil dari 76 negara anggota UNESCO termasuk Indonesia dan 35 organisasi internasional. Konferensi tersebut menghasilkan rekomendasi tentang status guru yang dikenal dengan ILO/UNESCO, Recommendations Concerning the Status of Teachers. Isi rekomendasi tersebut diantaranya menekankan pada profesionalisme dan kesejahteraan guru khususnya dinegara-negara berkembang. Profesionalisme guru menjadikan profesi guru tidak asal-asalan, tapi memiliki bekal pengetahuan dan sejumlah kompetensi memadai, diantaranya pedagogis.   Guru  harus mencintai profesinya secara total dan tulus.  Jangan sampai  memilih profesi guru adalah merupakan pilihan kedua di tengah sulitnya mencari pekerjaan. Menurut UNESCO, Hari Guru Sedunia mewakili sebuah kepedulian, pemahaman, dan apresiasi yang ditampilkan demi peran vital guru, yaitu mengajar pengetahuan dan membangun generasi. Dengan semangat Hari Guru Sedunia harapan guru Indonesia  profesional, sejahtera dan terlindungi lekas terwujud. Selamat Hari Guru Sedunia! (**)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun