Mohon tunggu...
Ajeng Kania
Ajeng Kania Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Guru di SD yang sedang asyik menemani bayi mungilnya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Enaknya Jadi Jurnalis Lepas

6 Oktober 2010   09:12 Diperbarui: 4 April 2017   17:48 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_280655" align="alignleft" width="265" caption="Buku saku atau sehelai kertas menjadi  dokumen penting manakala memori tak cukup untuk mengingat (/ajka)"][/caption] Kompasiana adalah sebuah Media Warga (Citizen Media). Di sini, setiap orang dapat mewartakan peristiwa, menyampaikan pendapat dan gagasan serta menyalurkan aspirasi dalam bentuk tulisan, gambar ataupun rekaman audio dan video. Demikian bunyi paragraf pertama "Tentang Kompasiana " dengan cara mengklik Pilihan Tentang Kami di tepi atas tampilan jejaring ini. Kini semakin mudah menjadi "wartawan" (baca : wartawan amatir), karena Kompasiana telah menjadi media di mana  setiap orang bisa  melaporkan berita dan temuannya baik pengalaman, peristiwa, atau pun gagasannya melalui media online ini. Artinya, semua orang kini dapat menjadi wartawan amatir untuk memposting laporan berita atau opini,  sekaligus mengisi konten media online terutama mesin pencari google.  Informasi yang kita upload di media online dapat digunakan sebagai informasi atau referensi bagi mereka yang memerlukan. Akan tetapi, hal di atas  menuntut konsekuensi,  berita dan opini harus dapat dipertanggungjawabkan, tidak memutar-balikan fakta atau provokasi.  Juga selaras dengan kaidah dan etika menulis. Selain menulis opini di media cetak dan online, saya juga sekali-kali menulis berita untuk mengisi media korps  guru seperti Bhinneka Karya Winaya (Disdik Jabar) dan Suara Daerah PGRI Jabar (PGRI Jabar).  Isi berita tak lain seputar  kegiatan pendidikan.   Setiap mengikuti acara kegiatan seperti seminar,  pelatihan atau acara tertentu, tak lupa saya menulis  tema kegiatan, titi mangsa, lokasi, pembicara, dan tak lupa mewawancara yang berkompeten pada buku saku  sebagai bahan berita. Bagi media intern korps, kiriman berita ini ditunggu-tunggu,  soalnya, media  korps  tidak mempunyai reporter atau wartawan khusus,   tapi sebagai guru bisa sekali mengayuh tiga pulau terlampui alias menjadi pembawa berita.  Beberapa oleh-oleh berita seperti:  Seminar dan Bedah Buku AGP di Kota Sukabumi atau  Pasanggiri Bahasa Sastra dan Seni dan lain-lain  dimuat di Buletin "BKW" Disdik Jabar. Karena tugas di kelas cukup padat, maka pengiriman berita pendidikan bersifat freelance saja, tidak dituntut target dan  deadline.  Ada berita dikirimkan, kalo ga ada ya paling ... baca berita laporan koresponden lain saja. Itulah enaknya jadi jurnalis lepas... (**)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun