[caption id="attachment_78910" align="alignleft" width="300" caption="Ilustrasi Stadion Gedebage (Foto: stadion-nusantara.blogspot.com)"][/caption] Stadion megah itu perlu. Tentu memenuhi syarat FiFA. Jangan gara-gara tidak punya stadion representatif, seperti Filipina, pertandingan kandang (home) seharusnya menguntungkan secara psikis dan materil, ternyata dibuang percuma gara-gara tidak punya stadion yang mumpuni. Tak lama lagi, warga Jawa Barat bakal memiliki stadion bertaraf internasional yang bisa digunakan untuk bertandingan berkelas dunia. Ternyata Stadion megah itu berada tak jauh di belakang rumahku. Kawasan belakang rumah acapkali terabaikan. Termasuk negara kadangkala menganggap tidak penting daerah di belakang (kawasan perbatasan) sehingga lebih banyak dibiarkan tumbuh seperti apa adanya. Baru ketika muncul isu pencaplokan bak kebakaran jenggot. Sama seperti saya. Selama hampir dua belas tahun menghuni kawasan Cinunuk dan Cibiru Hilir, tak pernah berkunjung ke belakang kompleks. Maklum akses selama ini dari gerbang kompleks, saya seringnya langsung meluncur ke Jalan Raya Cibiru (tempat kerja) dan aktivitas dilakukan melalui Jalan Raya Pos produk masa Daendels ini. Ketika di Minggu pagi berkeliling mengobservasi lingkungan sekitar, yakni menengok kawasan belakang, melewati kompleks Bumi Harapan melintasi rel KA untuk melihat pesona jembatan layang tol Padaleunyi di Babakan Sayang, Desa Cibiru Hilir, Kec. Cileunyi Kab. Bandung menemukan sesuatu yang menarik dan aktual dengan euforia kejayaan timnas Merah Putih pekan-pekan ini. [caption id="attachment_79193" align="alignright" width="300" caption="Lokasi Stadion di arah kanan Jembatan Tol Bbkn Sayang ini, (maaf: Fotonya lebih 2 MB, jd pake Print Screen (Paint). Ada tips agar insert normal?)"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H