Mohon tunggu...
Ajeng Kania
Ajeng Kania Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Guru di SD yang sedang asyik menemani bayi mungilnya

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Bakal Stadion Megah Itu di Belakang Rumahku

21 Desember 2010   01:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:33 2076
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_78910" align="alignleft" width="300" caption="Ilustrasi Stadion Gedebage (Foto: stadion-nusantara.blogspot.com)"][/caption] Stadion megah itu perlu.  Tentu memenuhi syarat FiFA.  Jangan gara-gara tidak punya stadion representatif, seperti Filipina, pertandingan kandang (home) seharusnya menguntungkan secara psikis dan materil, ternyata dibuang percuma gara-gara tidak punya stadion yang mumpuni. Tak lama lagi, warga Jawa Barat bakal memiliki stadion bertaraf internasional yang bisa digunakan untuk bertandingan berkelas dunia. Ternyata Stadion megah itu berada tak jauh di belakang rumahku.  Kawasan belakang rumah acapkali terabaikan.  Termasuk negara kadangkala menganggap tidak penting daerah di belakang (kawasan perbatasan) sehingga lebih banyak dibiarkan tumbuh seperti apa adanya. Baru ketika muncul isu pencaplokan bak kebakaran jenggot. Sama seperti saya.  Selama hampir dua belas tahun  menghuni kawasan Cinunuk dan Cibiru Hilir, tak pernah berkunjung ke belakang kompleks.  Maklum akses selama ini dari gerbang kompleks, saya seringnya  langsung meluncur ke Jalan Raya Cibiru (tempat kerja) dan aktivitas dilakukan melalui Jalan Raya Pos produk masa Daendels ini. Ketika di Minggu pagi berkeliling mengobservasi lingkungan sekitar, yakni menengok kawasan belakang,  melewati kompleks Bumi Harapan melintasi  rel KA untuk melihat pesona jembatan layang tol Padaleunyi di Babakan Sayang, Desa Cibiru Hilir, Kec. Cileunyi Kab. Bandung menemukan sesuatu yang menarik dan aktual dengan euforia kejayaan timnas Merah Putih pekan-pekan ini. [caption id="attachment_79193" align="alignright" width="300" caption="Lokasi Stadion di arah kanan Jembatan Tol Bbkn Sayang ini, (maaf: Fotonya lebih 2 MB, jd pake Print Screen (Paint). Ada tips agar insert normal?)"]

12929015541687807397
12929015541687807397
[/caption] Di antara pemandangan sawah terhampar, ada urugan tanah yang luas dan penuh paku besi mungkin beton (maklum melihatnya agak jauh)  besar-besar kemungkinan dipake untuk pondasi.  Itu mengundang kepensaran.  Pikir saya, ini bukan proyek biasa. Setelah ditanyakan warga sekitar, ternyata inilah lokasi Stadion Gedebage.  Secara administratif masuk wilayah kota Bandung berbatasan dengan Kabupaten Bandung.    Lokasinya berada di belakang rel KA.  Bila ditarik garis lurus di mana saya  tinggal paling sekitar 3-4 km. Akibat terhalang rel KA dan jalan melingkar membuat mega proyek ini luput dari pencermatan saya.  Akses ini bisa dilalui melalui Jalan Cimencrang atau Gedebage dan akses tol nantinya.  Hemmh.. Stadion Utama Gede Bage nantinya akan menjadi stadion bertaraf internasional pertama di Jabar.  Stadion Utama Gede Bage bisa digunakan didesain mengikuti standar Fédération Internationale de Football Association (FIFA).   Rencananya bila selesai akan  digunakan SEA Games 2011 menjadi  tuan rumah bersama, tapi pada akhirnya  diputuskan hanya DKI Jakarta dan Sumsel saja sebagai tuan rumah demi efesiensi biaya. [caption id="attachment_79554" align="aligncenter" width="720" caption="Bepose dengan latar proyek stadion Gedebage"]
12930632711781165362
12930632711781165362
[/caption] Stadion berkapasitas 40.000 tempat duduk ini kalo jadi, akan menjadi markas besar tim maung Bandung, Persib. Untuk Persib Bandung tidak perlu menyewa stadion lain di luar kota Bandung, apalagi  mesti nyari home base hingga ke Solo segala.   Stadion ini menjadi satu-satunya stadion  bertaraf internasional pertama di Jawa Barat, karena stadion si Jalak Harupat di Soreang sendiri tidak masuk kategori internasional karena bagian atap tidak tertutup seluruhnya. Hemh, ingar bingar PON 2016 nanti, bakal terdengar hingga sela-sela jendela ke rumahku. (**)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun