[caption id="attachment_285511" align="alignleft" width="300" caption="Yuk Menanam "][/caption] Hijaunya pekarangan, membuat kedamaian. Pekarangan yang gersang tentu bikin gerah dan panas.  Menanam di pekarang rumah bisa di atas tanah atau dalam pot. Pot bisa ditaruh di atas lantai, digantung atau ditempel. Pot berguna manakala pekarang rumah amat sempit dan tak menyisakan lahan tanah. Ada beberapa alasan orang menanam di pekarangan rumah yaitu (1) tanaman dapat menjadi sumber kebutuhan memasak, obat, atau jamu. (2) hiasan di rumah (3) penyaluran hobi, (4) timbulnya rasa bangga jika mampu memanen dan mengkonsumsi tanaman ditanam sendiri, (5) tanaman lebih terjamin kebersihan dan mutunya, karena penggunaan pestisida yang dapat ditekan semaksimal mungkin, (5) melatih seluruh anggota keluarga untuk lebih mencintai alam. Dengan tanaman di pekarangan, kita tidak perlu belanja ke warung setiap waktu. Daun tangkil, labu siam, kecipir atau terong ungu dapat dipanen sewaktu-waktu bisa digunakan untuk konsumsi. Ada jenis-jenis tanaman yang ditanam di pekarangan, yakni cabe, kemangi, kecipir, nenas, tomat, cengek, bawang daun, tangkil, salam, ketela, dan bangkuang. Ada juga mahkota dewa, sambiloto, pepaya. Selain itu sebagai pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) bagi anak dalam membibit, memupuk dan memanen. Anak dapat belajar proses kehidupan tanaman tumbuh dari hari ke hari. Yang paling penting, menanamkan kecintaan pada lingkungan sambil meningkatkan kecerdasan natural anak. (**)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H