Mohon tunggu...
Ajeng Illastria Rosalyne
Ajeng Illastria Rosalyne Mohon Tunggu... Apoteker - Cheering up people

Saya adalahApoteker yang berprofesi sebagai ASN di salah satu lembaga negara, kebetulan suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pandemi yang Memaksa Kita untuk Hunting

19 Juli 2021   10:08 Diperbarui: 19 Juli 2021   10:34 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tulisan berikut berdasarkan pengalaman pribadi.

Mempunyai keluarga, rekan atau tetangga yang terkena infeksi Covid 19 membuat kita turut serta mengusahakan kesembuhan mereka. Mulai dari membantu menyediakan kebutuhan sederhana seperti makanan, mencarikan obat atau penunjang lain, seperti oksigen sampai mencarikan fasilitas layanan kesehatan.

Saat puncak pandemi seperti saat ini dimana kasus penambahan harian covid 19 pada 15 Juli 2021 terkonfirmasi sebanyak 56 ribu lebih kasus baru (covid19.go.id). Untuk mereka yang tidak mengalami gejala dan yang hanya mengalami gejala ringan memang bukan masalah besar. Namun saat mengalami gejala sedang hingga berat, akan banyak kesulitan yang dihadapi.

Saat keluarga mengabarkan terinfeksi covid 19, tentunya sedikit banyak akan menimbulkan perasaan sedih pada diri kita. Hal pertama yang harus kita perhatikan adalah menjaga diri kita dan lingakaran utama yakni keluarga serumah. Meningkatkan imunitas, menjaga kondisi psikologis dan membatasi interaksi langsung dengan orang lain menjadi kunci utama.

Dukungan moril sangatlah penting bagi penderita. Kita perlu menunjukkan bahwa kita ada dan memperhatikan mereka. Dengan beberapa detail kecil seperti dengan rutin menanyakan kabar dan progres hingga mengirimkan bingkisan sebagai bentuk perhatian. Saat ini banyak sekali layanan daring yang memudahkan kita untuk memesan produk dan mengirimkan langsung ke alamat yang kuta tuju. Bahkan kita dapat memesan pizza untuk keluarga atau rekan di luar kota melalui berbagai aplikasi layan antar makanan.

Bila terdeteksi lebih awal, maka biasanya gejala awal yang timbul adalah gejala ringan hingga sedang. Hendaknya kita sedari awal menyiapkan mental kita untuk membantu mereka yang terjangkit. Saat gejala yang dialami termasuk ringan, hanya perlu konsultasi online dengan dokter. Dan dokter akan memberikan resep obat sebagai terapi berdasarkan gejala klinis yang muncul. Obat obat untuk gejala ringan cenderung mudah dan banyak tersedia. Namun, obat untuk gejala sedang dan berat biasanya lebih sulit didapat. Saat pasien memunjukkan gejala sedang, dokter akan meresepkan beberapa obat termasuk diantaranya antivirus, anti-radang, obat saluran nafas dan peningkat imunitas. Obat-obat tersebut saat ini sangat sulit didapatkan. Hampir semua apotek kosong stok, hanya saat kita beruntung akan menemukan obat tersebut. Akan memudahkan pencarian bila kita melakukannya di daerah dengan banyak apotek, misal di bekasi ada kawasan pasar proyek, atau di kawasan apotek di rawa bening, jatinegara. Kita dapat dengan mudah mecapai beberapa apotek dalam jarak dekat yang akan memudahkan pecarian.

Saat keluarga, teman atau tetangga mengalami gejala berat, mereka akan membutuhkan perawatan medis. Berdasarkan laporan keterisian Rumah Sakit rata-rata di wilayah Jawa Barat dilaporkan 81% (pikobar.jabarprov.go.id), namun saat kita mendatangi atau menghubungi RS, mereka menyatakan ruang perawatan penuh bahkan IGD juga penuh. Kita akan ditempatkan pada antrian di RS. Saat kita memiliki jaringan atau kenalan dalam RS, akan sedikit membantu. Kita tidak akan membuat orang lain dipaksa pulang sebelum waktunya, namun kita akan mendapatkan update antrian atau bahkan mendapatkan prioritas antrian.

Untuk pergi ke RS, pasien dengan gejala sedang-berat tentunya akan kesulitan mengendarai kendaraan sendiri. Untuk menggunakan transportasi umum juga tampaknya akan menimbulkan masalah lain terkait keamanan pengguna lain. Ada opsi ambulance, namun bagi beberapa orang, dijemput ambulance merupakan hal yang menyeramkan. Kita sebagai keluarga atau rekan, bila memungkinkan dapat membantu mereka untuk mencapai RS, namun dengan catatan kita harus mengusahakan kemanan diri kita terlebih dahulu. Penggunaan hazmat dapat menjadi pilihan utama saat membantu mereka. Pembelian hazmat sekali pakai dapat dilakukan dengan mudah melalui media online. Dan tampaknya tidak ada masalah pada ketersediaan produk tersebut di lapangan.

Selain hazmat, penting juga menyediakan desinfektan aerosol untum desinfeksi kendaraan yang digunakan. Untuk lebih meyakinkan keamanan, kendaraan yang telah terpapar pasien sebaiknya disemprot menggunakan desinfektan dan tidak digunakan dalam beberapa hari.

Ditambah lagi saat pemerintah menerapkan aturan PPKM darurat, dimana banyak kegiatan ekonomi yang terhambat. Hunting pekerjaan baru, hunting target pasar baru, dan lain sebagainya harus dilakukan demi memenuhi kebutuhan hingga meningkatkan imunitas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun