Jika mendengar kata SDGs mungkin bagi sebagian orang merupakan kata yang tidak asing. Namun tidak semua paham serta tahu apa itu SDGs? Betul begitu? Jadi SDGs itu apa sih Friends? Â Sustainable Development Goals atau yang kerap kita dengar dengan kata SDGs adalah porgam lanjutan dari Millinnium Development Goals (MDGs) yaitu sebuah program yang sudah disepakati oleh beberapa negara dalam anggota PBB pada tanggal 25 September 2015 yang bertujuan untuk melaksanakan pembangunan berkelanjutan sebagai persetujuan untuk pembangunan global.
Dalam melaksanakan pembangunan global tentu perlu adanya program-program yang di canangkan oleh pemerintah dan berikut adalah 17 program SDGs sebagaimana yang di kutip dalam Safitri dkk (2022:5), diantaranya: (1) mengatasi dan mengakhiri kemiskinan yang terjadi dimanapun, (2) Menyudahi kelaparan dan memenuhi kebutuhan pangan dalam meningkatkan sumber gizi, (3) Menjamin hidup yang sehat dan sejahtera untuk seluruh umur, (4) Pendidikan Berkualitas, adil, merata dan peluang belajar untuk sepanjang hayat bagi seluruh usia, (5) ekualitas gender, (6) memastikan tersedianya air bersih serta sanitasi kelanjutan bagi semua, (7) akses terjangkau, dan modern bagi semua, (8) memperkenalkan perkembangan ekonomi yang berkelanjutan, pekerjaan produktif, inklusif, dan memastikan pekerjaan yang layak bagi semua, (9) inovasi industry serta infrastruktur, (10) mengurangi tidak setaranya pada Negara, (11) menjadikan perkotaan serta pemukiman yang ditinggali manusia aman, nyaman, (12) konsumsi dan produksi berkelanjutan, (13) untuk mengatasi perubahan iklim serta dampaknya, (14) melestarikan perairan (laut), (15) memulihkan, memberika perlindungan, pada ekosistem dan mengelola hutan, membalikkan degradasi lahan serta menghentikan hilangnya beberapa keanekaragaman, (16) menyediakan akses keadikan bagi semua, (17) merevitalisasi pada kemitraan global serta memperkuat cara pengimplementasiannya, serta 169 target yang merupakan target untuk program gerakan global selama 15 tahun ke depan yang berlaku dari tahun 2016 hingga 2030 mendatang, untuk mengatasi kemiskinan, melindungi lingkungan, mingkatkan kualitas pendidikan, dan mengurangi kesenjangan.
Berdasarkan beberapa program diatas memerlukan sumber daya manusia yang memadai sehingga tujuan pembangunan global dapat tercapai, namun di satu sisi sebagaimana yang di lansir dari beberapa sumber riset data menunjukkan bahwa SDM di Indonesia cenderung menengah hal ini dibuktikan berdasarkan data salah satu pilar penilaian dalam Indeks Daya Saing Global (GCI) yang dirilis oleh World Economy Forum (WEF) pada 2018 dari 9 Negara ASEAN Indonesia berada di peringkat ke-4 dibawah Brunei Darussalam yang berada di posisi ke-3, dengan peringkat ke-1 Singapura, dan peringkat ke-2nya adalah Malaysia (World Economic Forum, 2018 dalam Katadata.co.id, 2023).
Sedangkan berdasarkan Global Talent Competitiveness Index (GTCI) 2022 yang diterbitkan atas dasar bekerja sama dengan Portulans Institute dan Human Capital Leadership Institute, yang mengukur bagaimana 133 negara dan 175 kota dari 79 ekonomi tumbuh, menarik, dan mempertahankan talenta dan menjadi Negara Kompetitif Paling Berbakat di Dunia 2022, berdasarkan data tersebut Indonesia berada di urutan ke-82 setelah Filipina dan Turki, walaupun masih berada di peringkat menengah dalam urutan dunia namun jika di bandingkan dengan negara-negara ASEAN Indonesia tentunya berada di peringkat yang cukup dapat dikatakan bawah, hal ini dapat di tinjau dari Singapura yang berada di posisi ke-2 disusul dengan Brunei Darussalam pada posisi ke-41 dan Malaysia ke-45.Â
sosial dan juga pendidikan seperti Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, dan Dinas Ketenagakerjaan, sebagai contohnya pelatihan yang kerap di adakan oleh Dinas Ketenagakerjaan yang di naungi oleh Balai Latihan Kota hingga Provinsi yang kerap mengadakan pelatihan dan sertifikasi gratis guna meningkatkan kualitas SDM yang ada di Indonesia ini.
Berdasarkan data-data yang telah di paparkan diatas, tentu dapat memotivasi kita untuk terus mengembangkan potensi sumber daya manusia yang dapat meningkatkan peluang pembangunan global pada SDGs, sebagaimana penilaian GTCI ini, maka berikut adalah beberapa saran yang harus di terapkan oleh SDM di Indonesia untuk meningkatkan efektivitas dan pemberdayaan SDM secara merata yaitu dengan cara meningkatkan efisensi dan efektivitas pendidikan dengan cara meningkatkan pelatihan staf di segala bidang pemberdayaan masyarakat dengan mengikuti beberapa pelatihan vokasi, dan skillset lulusan. Selain itu peningkatan keterampilan dibidang digital juga sangat di perlukan di era globalisasi dan modernisasi ini, hal ini sudah difasilitasi oleh negara kita Indonesia dengan diadakannya pelatihan dan seminar baik online maupun offline secara gratis di lembaga-lembagaBaca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H