Dari penjelasan tersebut, media massa salah satunya televisi tidak bisa dihindari oleh masyarakat dikarenakan masyarakat membutuhkan sebuah stasiun televisi untuk menerima informasi dan memberikan hiburan khususnya terhadap masyarakat yang tidak adanya kegiatan dan merasakan kebosanan mendalam, tayangan televisi itulah yang menurut mereka dapat mengisi kegiatan dan menghilangkan perasaan tersebut.
Sebuah televisi telah menjadi alat media massa yang dibutuhkan dan menjadi kebutuhan pokok untuk kehidupan masyarakat, stasiun yang dapat memberikan informasi dan dapat memberikan efek langsung terhadap masyarakat, efek yang dapat menimbulkan dampak positif maupun negatif. Hal ini membuktikan sekeras apapun masyarakat yang memberikan komentar negatif terhadap sebuah tayangan televisi dan sekeras apapun lembaga penyiaran memberikan sanksi , tidak akan mengubah beberapa dari masyarakat di Indonesia berhenti melihat tayangan  tersebut karena adanya dari mereka memerlukan unsur hiburan dari tayangan televisi.
Bagi saya, dampak positif maupun negatif itu hanya akan bisa kita lontarkan sementara dan hanya mengubah keadaan sementara dikarenakan tayangan televisi telah menjadi kebutuhan pokok untuk kehidupan masyarakat indonesia , tidak hanya itu tidak bisa lepasnya masyarakat terhadap sebuah media terutama televisi bahkan harus ada televisi di dalam rumah.
Hal ini membuktikan sekerasnya kita menyelesaikan masalah terhadap dampak buruk yang dihasilkan oleh tayangan televisi tidak akan mengubah keadaan apapun. Masyarakat indonesia tidak hanya bisa diam dan semua opini yang mereka lontarkan tidak menjadikan beberapa stasiun televisi jera dan merubah isi tayangannya. Jadi , masyarakat harus berfikir kritis terhadap tayangan televisi yang mereka lihat dikarenakan akan menimbulkan bahaya semakin besar jika kita tidak bisa berfikir kritis dan logis terhadap tayangan televisi dizaman sekarang ini.
Referensi :
Littlejohn, Stephen W. 2009. Teori Komunikasi, Edisi 9. Jakarta:Salemba Humanika.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H