Makam Syekh Baing Yusuf, yang terletak di belakang Masjid Agung Purwakarta, menjadi salah satu tujuan utama para penziarah dari berbagai penjuru. Tidak hanya dari Purwakarta, penziarah yang datang pun berasal dari luar pulau Jawa, seperti Banten, Aceh, Palembang, dan bahkan dari Arab Saudi hingga Pakistan. Hal ini menunjukan pengaruh besar yang dimiliki Syekh Baing Yusuf dalam sejarah penyebaran agama Islam di wilayah Purwakarta dan sekitarnya. Senin, 10 Desember 2024.
Abdul (47) juru bersih makam telah mengabdikan dirinya untuk menjaga dan merawat makam selama 10 tahun. Ia mengungkapkan bahwa jumlah penziarah yang datang semakin meningkat setiap tahunnya.
"Saya sangat senang bisa melayani para penziarah yang datang dari berbagai daerah. Ini menunjukkan betapa besar pengaruh Syekh Baing Yusuf, yang dikenal sebagai salah satu guru dari Syekh Nawawi yang merupakan penulis kitab Safinatun Najah yang merupakan sebuah karya penting dalam ilmu agama islam" ujarnya.
Syekh Baing Yusuf, yang merupakan keturunan Prabu Siliwangi ke-21, dikenal sebagai sosok penting dalam menyebarkan agama Islam di Purwakarta. Sebelumnya, beliau juga telah menyebarkan Islam di beberapa daerah, termasuk Banten, Jakarta, Karawang, dan kampung halamannya di Bogor.
Keberadaan makam ini semakin menarik perhatian para penziarah yang ingin mendapatkan berkah dan mempelajari sejarah perjuangan Syekh Baing Yusuf dalam menyebarkan agama Islam. "Para penziarah memilih untuk berziarah ke sini karena beliau merupakan tokoh yang berperan besar dalam perkembangan Islam di Purwakarta, terutama di masa lalu ketika sebagian besar masyarakatnya masih beragama Hindu peninggalan prajurit Siliwangi," tambah Bapak Abdul.
Salah satu peziarah Ahmad (38) mengungkapan makam Syekh Baing Yusuf memiliki suasana yang menenangkan serta membawa kedamaian batin.
"Ketika saya dan keluarga datang ke makam Syekh Baing Yusuf, rasanya sangat tenang, seperti ada suasana yang menyejukkan hati dan merasa haru membayangkan perjuangan beliau dalam menyebarkan ajaran Islam," ujar Ahmad.
Ia juga menambahkan bahwa kedatangannya ke makam tidak hanya untuk berziarah dan mendoakan sang ulama, tetapi juga untuk belajar dari perjuangan hidupnya.
"Syekh Baing Yusuf adalah sosok yang luar biasa. Selain berdoa, saya juga ingin mengambil hikmah dari kisah hidup beliau. Rasanya seperti mendapat semangat baru untuk terus berbuat baik dan mendekatkan diri kepada Allah," tutupnya.
Makna spiritual dan sejarah yang terkandung dalam makam Syekh Baing Yusuf menjadikannya sebagai salah satu situs bersejarah yang penting bagi umat Muslim, baik di Purwakarta maupun dari luar daerah. Kedepannya, diharapkan semakin banyak orang yang dapat mengunjungi makam ini dan memahami perjuangan serta warisan yang ditinggalkan oleh Syekh Baing Yusuf.