Mohon tunggu...
Ajeng Ayu Putri Cendani
Ajeng Ayu Putri Cendani Mohon Tunggu... Mahasiswa - a sociology student

Mahasiswa yang sedang berproses

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pejuang Muda sebagai Agen Pengentasan Kemiskinan

26 Desember 2021   12:34 Diperbarui: 26 Desember 2021   12:41 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebagai sebuah negara berkembang, Indonesia masih memiliki begitu banyak prolematika di dalamnya. Berbagai masalah yang ada di negara kita, merupakan permasalahan yang tidak hanya berasal dari satu akar. Permasalah-permasalahan ini saling berkaitan dan memiliki penyelesaian yang beragam. 

Salah satu permasalahan tak terselesaikan yang ada di Indonesia ialah kemiskinan. Kemiskinan di Indonesia sendiri telah terjadi sejak dahulu kala. Penyebab kemiskinan juga memiliki berbagai aspek mulai dari budaya hingga struktural. Untuk mengatasinya, diperlukan berbagai pendekatan dan strategi yang tepat agar masalah kemiskinan tidak semakin parah.

Dalam hal ini, pemerintah mencanangkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024 dengan mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur melalui percepatan pembangunan. Percepatan pembangunan ini juga dilakukan dalam berbagai bidang guna mendorong pelaksanaan RPJMN 2020-2024. 

Di samping itu, pemerintah juga memiliki rencana kerja dengan tujuan pemerataan yang dicapai dengan memanfaatkan kearifan lokal dalam percepatan penurunan kemiskinan dan pemulihan ekonomi pasca pandemi covid. 

Strategi yang digunakan ialah dengan melakukan pemberdayaan yang diwujudkan dengan melakukan pemutakhiran Data Terpadu Kesejahteraan Sosial pada tingkat kabupaten hingga desa.

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dalam hal ini melakukan kolaborasi dengan kementerian dan lembaga lain yang terkait. Kementerian Sosial dalam hal ini memiliki program baru yang berkaitan dengan upaya penanggulangan kemiskinan. 

Program ini dilakukan pada akhir tahun dan dinamakan Proram Pejuang Muda. Program ini merupakan sebuah program yang relevan dengan tugas pemutakhiran Data Terpadu Kesejahteraan Sosial. 

Tugas utama dari Pejuang Muda sendiri ialah untuk memverifikasi data melalui aplikasi yang telah disediakan. Kementerian Sosial RI juga melakukan kolaborasi dengan dua kementerian lain dimana mahasiswa menjadi agen yang turun langsung ke masyarakat.

Output Program Pejuang Muda

Hasil dari kegiatan Pejuang Muda ini ialah terverifikasinya Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang menjadi basis penargetan pemberdayaan masyarakat, perbaikan layanan dasar, serta digitalisasi penyaluran bantuan sosial pada masyarakat. 

Penggunaan aplikasi Social Affair Geographic Information System atau SAGIS juga memungkinkan adanya pemantauan lokasi dan kondisi rumah penerima bantuan. 

Sehingga pemerintah pusat dapat lebih mudah melakukan pemantauan maupun pemetaan masalah sosial. Data yang telah tervirifikasi juga dapat dijadikan acuan dalam membuat kebijakan yang tepat di masyarakat. 

Selain itu, program ini juga dapat menjadi laboratorium sosial bagi mahasiswa dalam melihat permasalah di lapangan. Lebih jauh, mahasiswa juga didorong untuk membuat sebuah pemberdayaan dengan melakukan pemetaan sosial di daerah penempatannya masing-masing. 

Pemberdayaan-permberdayaan yang diusulkan oleh mahasiswa ini nanti diharapkan dapat menjadi pertimbangan pemerintah pusat dalam melakukan sebuah pemberdayaan yang tapat di daerah-daerah tertentu.

Pelaksanaan program ini sangat bagus bagi pengentasan kemiskinan yang ada di Indonesia. Pelibatan mahasiswa dalam proses pengentasan kemiskinan ini juga sangat tepat karena dapat dijadikan bekal bagi mahasiswa untuk melihat permasalahan yang ada di sekitarnya. 

Mahasiswa dengan ide-idenya yang segar dapat menjadi agen perubahan dengan melakukan analisis dan memberdayakan daerah yang memiliki potensi. 

Selain itu, turunnya mahasiswa ke lapangan untuk melakukan verifikasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial juga sangat tepat karena mahasiswa memiliki sudut pandang yang objektif dalam melihat masyarakat. Sehingga pemetaan akan lebih akurat dan terarah sesuai dengan kebutuhan daerah.

Di samping itu, pemerintah juga harus lebih aktif terlibat dalam melihat keadaan di lapangan. Karena, permasalahan kemiskinan bukanlah sebuah masalah baru yang dapat diselesaikan hanya dengan satu ataupun dua program. 

Pengentasan kemiskinan, pada dasarnya memerlukan bantuan dari berbagai pihak dan termasuk juga masyarakat itu sendiri. 

Perubahan pola pikir sangat diperlukan untuk membuat masyarakat lebih peduli dan dapat memberdayakan dirinya sendiri. 

Dengan begitu, saat pemerintah membuat sebuah program, masyarakat akan lebih responsif dan mengambil peran dalam pemberdayaan tersebut. Diharapkan hal ini dapat membuat masyarakat lebih mandiri dan juga berdaya dengan memanfaatkan kekayaan yang ada di sekitarnya.

Penutup 

Maka, pemberantasan kemiskinan itu sendiri tidak dapat hanya dilakukan oleh satu pihak saja. Kolaborasi antar berbagai kementerian dan instansi maupun organisasi sangat diperlukan guna menyukseskan pengentasan masalah besar ini. Selain itu, pemetaan masalahan dalam isu kemiskinan ini menjadi suatu hal yang sangat penting untuk diperhatikan di lapangan. 

Dengan adanya pemetaan masalah yang baik, maka program yang dibuat akan lebih tepat sasaran dan juga efektif penerapannya. Dalam hal ini peran masyarakat juga menjadi begitu penting untuk keberlanjutan pemberdayaan yang telah dibuat oleh pemerintah. 

Tanpa partisipasi dan kontribusi aktif dari masyarakat dan pemerintah daerah, pemberdayaan tidak lebih hanya sebuah program yang sewaktu-waktu dapat terhenti manfaatnya.

REFERENSI:

https://www.kemenkopmk.go.id/strategi-pengentasan-kemiskinan-melalui-sinergi-program-pemberdayaan-masyarakat

https://www.wapresri.go.id/program-penanggulangan-kemiskinan-ekstrem-fokus-di-7-provinsi/

https://www.suara.com/news/2021/11/11/092552/program-pejuang-muda-besutan-kemensos-tuai-hasil-signifikan?page=all

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun