Mohon tunggu...
Humaniora

Unsur Intrinsik Cerpen

27 Februari 2017   06:35 Diperbarui: 28 Februari 2017   12:00 2694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Unsur Intrinsik

https://abeedee.blogspot.co.id/2011/12/cerpen-guru-karya-putu-wijaya.html

  • TEMA

Cerpen Guru adalah salah satu cerpen bertemakan pendidikan karya Putu Wijaya. Cerpen Gurumenceritakan tentang seorang anak bernama Taksu yang bercita-cita menjadi seorang guru namun tidak disetujui oleh orangtuanya. Dengan berbagai usaha dan iming-iming, orangtua Taksu tanpa lelah membujuk sang anak agar berhenti bercita-cita menjadi guru. Namun, taksu tetap menolak amunisi orangtuanya yang ingin taksu berhenti bercita cita menjadi seorang guru hingga pada suatu waktu ayah taksu naik pitam dan mulai memaki-maki cita-citanya tersebut serta mengancam akan berhenti membiayai sekolahnya. Lalu setelah kejadian itu ayah taksu bercerita kepada istrinya tentang kejadian yang baru saja terjadi antara ia dan Taksu sang istri justru marah kepada ayah Taksu dan meminta agar cepat-cepat menjenguk Taksu sebelum terjadi apa-apa. Akan tetapi Taksu sudah mengemasi semua barang-barangnya dan pindah dari tempat kosnya. Pada akhirnya 10 tahun kemudian taksu telah berhasil menjadi guru yang sukses, guru yang mendidik ribuan pegawainya dan generasi muda.

B. LATAR

-LATAR TEMPAT

Kejadian terjadi di kos-kosan Taksu, pembuktian “kami berdua datang lagi mengunjungi Taksu di tempat kosnya.”.

-LATAR SUASANA

Suasana yang dialami sang tokoh adalah menegangkan terlihat dari banyaknya argumen antara Taksu dan ayahnya yang sedang membujuk anaknya untuk berhenti bercita-cita menjadi guru dan argumen naik pitam dari sang ayah, pembuktian “ Taksu memandang saya tajam.” Argumen lain yang mendukung “ saya gebrakkan kunci BMW itu di depan matanya dengan sangat marah.”.

-LATAR WAKTU

Waktu kejadian cerita terjadi adalah sepuluh tahun yang lalu.

C.TOKOH

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun