Sebagai Kompasianer pemula saya merasa masih awam dan bobrok . Oleh karena itu saya bergabung dengan kompasiana karena saya merasa ini tempat yang cocok.
Seperti Indonesia Lawyers Club tidak semua yang hadir diacara itu sama bobrok dan tidak becus dari yang kebanyakan ngomong,begitu juga saya melihat trend di Kompasiana ini ternyata sama saja dengan ILC yang banyak di cela itu.
Malahan kalo di ILC jelas jelas ketahuan siapa yang ngomong terlepas ngomongnya berbobot atau tidak atau omongannya tidak sesuai dengan predikatnya atau kelihatan sok jago,sok pinter dan sok tau.
Bukankah persamaan mendasar terjadi di Kompasiana ini,saya melihat sepintas malahan lebih bobrok lagi karena disini ternyata banyak orang yang bersembunyi di akun alias,baik namanya bukan nama asli begitu juga dengan fotonya bukan foto asli sudah begitu banyak jugatulisan tulisan yang sok tau,apalagi komentar komentar yang sok tau,sok pinter,sok jago persis sama dengan ILC cuma lebih pengecut aja karena tidak berani menyatakan diri terang terangan.
Banyak juga penilaian yang diberikan tidak bersubstansi yang jelas,dasar pijakan logika dan asumsi yang dipakai kadang ngawur.
Apa gunanya mempermasalahkan kredebilitas orang lain jika diri sendiri tidak kredibel atau persoalan HL atau tidak,saya lihat ada orang yang tulisannya ratusan tidak satupun pernah HL dia diam saja,ada juga yang baru seperti saya tetapi tulisannya sering HL,ada yang masih muda orangnya tulisannya HL ada yang udah tua tua jarang HL. Persoalan HL atau tidak itukan area dan domainnya admin,kenapa kita mempersoalkannya?
belumlagi soal apakah tulisan itu berbobot atau tidak? penilaian ini tentu harus memakai rumusan dan standart baku sesuai tipe tulisannya.
Marilah kita jadikan Kompasiana ini sebahai sarana yang membuat kita saling berbagi,belajar menjadi lebih baik.
Semoga kompasiana bisa naik kelas menjadi lebih berkualitas dengan kehadiran kompasianer bermutu.
Salam Kompak.
Ajeng