Mohon tunggu...
Ajeng Triani
Ajeng Triani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa yang suka menulis, membaca, menonton film dan mempelajari hal hal yang baru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penyebab Anak Putus Sekolah di Belitung Timur

10 Januari 2023   10:48 Diperbarui: 10 Januari 2023   11:49 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan merupakan usaha secara sadar dan terencana. Dengan pendidikan kita dapat memperoleh banyak informasi serta memiliki wawasan yang luas. Semua masyarakat Indonesia memiliki hak untuk mendapatkan Pendidikan yang layak. Sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, pasal 31: (1) Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan. (2) Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. (3) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan Undang-Undang. (4) Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional. (5) Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.

Tetapi pada kenyataannya, kondisi yang terjadi di Indonesia tidak sesuai dengan pasal pasal tersebut. Banyak sekali masalah masalah Pendidikan di Indonesia. Padahal Pendidikan merupakan salah satu faktor untuk membawa Indonesia menjadi negara maju. Dengan adanya pendidikan yang tinggi akan menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, sumber daya manusia yang berkualitas akan menimbulkan pemikiran-pemikiran yang kreatif untuk mewujudkan negara Indonesia menjadi negara yang maju dan negara yang dipandang elok dari berbagai sudut dunia.

Sangat banyak permasalahan Pendidikan di berbagai daerah Indonesia yang salah satunya daerah Belitung Timur. Belitung Timur merupakan salah satu daerah yang berada di kepulauan Bangka Belitung dimana Bangka Belitung merupakan Provinsi penghasil timah terbesar di Indonesia. Sebagai penghasil timah terbesar, permasalahan pendidikan di daerah Belitung Timur yaitu banyaknya anak yang putus sekolah karena ikut orang tua menambang timah.  Sejak berada di bangku sekolah, mereka sudah ikut menambang timah sehingga beberapa dari mereka sering bolos sekolah.

Mereka lebih memilih untuk menambang timah daripada sekolah. Rata rata mereka putus sekolah sejak mereka SMP. Selain ikut orang tua, ajakan teman untuk menambang timah juga merupakan penyebab mereka putus sekolah.

Pada tahun 2021 dilaporkan angka putus atau drop out di Belitung Timur cukup tinggi. Dinas Pendidikan Belitung Timur mencatat tingkat SMP ada 120 siswa yang memilih tidak bersekolah dan pada tingkat SMA ada lebih 160 siswa.

Kepala Dinas Pendidikan Belitung Timur Sarjono manyampaikan penyebab dari banyaknya siswa putus sekolah ini adalah ketidakmauan dari siswa itu sendiri. Karena kebanyakan sudah biasa memegang uang banyak sehingga  tidak ada hasrat untuk bersekolah.

Sarjono menyatakan masa pandemi yang mengharuskan siswa belajar dari rumah juga menjadi salah satu faktor penyebab tingginya angka putus sekolah. Menurutnya selama siswa belajar dari rumah pengawasan cenderung lemah, apalagi jika orang tua tidak menyadari pentingnya arti pendidikan.

Sementara itu, Ketua DPRD Belitung Timur Fezzi Uktolseja menyayangkan tingginya angka putus sekolah tersebut karena pendidikan menyangkut masa depan anak anak usia sekolah.

Menurut Fezzi tantangan Kabupaten Belitung Timur ke depan cukup besar. Terutama terkait harga timah yang cukup mahal sehingga banyak siswa yang memilih untuk menambang timah dari pada sekolah

Selain permasalah tersebut muncul juga permasalahan baru yakni pernikahan dini menjadi tinggi.

Untuk menekan angka putus sekolah, Dinas Pendidikan Belitung akan membentuk sebuah inovasi 'yuk sekolah' untuk Belitung Timur dengan cara sosialisasi kepada siswa dibantu pihak desa. Dan juga ada program pojok konsultasi yaitu pendekatan antara Guru BK dengan siswa yang berpotensi putus sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun