KKM 93 Tematik UNTIRTA pada jumat siang (27/01/2023) melaksanakan sosialisasi stunting dan pembentukan kepengurusan kampung KB di aula kecamatan desa Waringinkurung kabupaten Serang, Banten. Â Acara dimulai dengan pembacaan Qori dan lagu Kebangsaan Indonesia Raya kemudian disusul oleh beberapa sambutan oleh undangan yaitu kepala desa, Camat dan juga DPL (dosen pembimbing lapangan) yang turut hadir dalam acara siang hari kemarin, "Kami ucapkan terima kasih kepada mahasiswa-mahasiswi UNTIRTA yang sedang melakukan kegiatan kuliah kerja nyata (KKN) atau kuliah kerja mahasiswa (KKM) sebagai salah satu bentuk kegiatan adik-adik sebelum terjun ke masyarakat yang sebenarnya nanti." Sambutnya.
Kelompok Program kerja KKM 93 Waringinkurung UNTIRTA diadakan berdasarkan edaran Mendagri nomor 440/70/SJ tanggal 11 Januari 2016 tentang Pembentukan Kampung KB oleh Pemerintah Daerah yang dalam persiapannya telah bekerja sama dengan pihak BKKBN sebagai program kerja wajib bagi seluruh kelompok KKM (Kuliah Kerja Mahasiswa) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.Â
 "Kampung Keluarga Berkualitas adalah satuan wilayah setingkat desa dimana terdapat integrasi dan konvergensi penyelenggaraan pemberdayaan dan penguatan institusi keluarga dalam seluruh dimensinya guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia, keluarga dan masyarakat." Tutur Assyfa Nur Sakinah selaku pemateri BKKBN desa Waringinkurung. Kegiatan ini menghasilkan struktur kepengurusan kampung KB (Keluarga Berkualitas) yang dibina oleh pihak BKKBN. Pemilihan ketua, sekretaris, bendahara kemudian seksi keagamaan, sosial budaya, cinta kasih sayang, perlindungan, reproduksi, sosial pendidikan, ekonomi sampai pembinaan lingkungan dipilih secara langsung di aula kecamatan Waringinkurung.Â
 Menariknya sesi kedua sosialisasi dipandu langsung oleh anggota KKM 93 yaitu mahasiswi Fakultas Kedokteran UNTIRTA, Citra Annisa sebagai pemateri dengan tema DASHAT. "Secara umum, DASHAT atau dapur sehat atasi stunting diartikan sebagai kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga berisiko stunting." Sosialisasi ini secara khusus ditujukan kepada catin, bumil, busui, baduta/balita stunting melalui pemanfaatan bahan lokal yang dapat dipadukan dengan sumber daya maupun kontribusi dari mitra lainnya.Â
 "Terima kasih atas kerjasama dan antusias dari seluruh pihak. Semoga setelah terlaksananya kegiatan ini dapat kita petik manfaat serta hal baiknya dapat kita terapkan ke kehidupan sehari-hari." Tutup Yelza Zahra selaku ketua pelaksana sosialisasi stunting dan pembentukan kampung KB desa Waringinkurung.  Â
Penulis : Ajeng RegitaÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H