Mohon tunggu...
Ajeng AndityaPutri
Ajeng AndityaPutri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Semarang

Saya adalah seorang mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa Inggris yang memiliki semangat belajar tinggi dan berkomitmen untuk meraih prestasi akademik yang baik. Saya sangat antusias untuk mempelajari hal-hal baru dan memiliki minat khusus dalam bidang studi saya. Selain itu, saya juga aktif dalam kegiatan organisasi atau kegiatan sosial yang dapat membantu meningkatkan keterampilan kepemimpinan, kerja sama tim, dan kemampuan berkomunikasi saya. Saya selalu berusaha untuk mencapai tujuan saya dengan cara yang positif dan terus berupaya mengembangkan diri saya secara pribadi dan profesional. Saya percaya bahwa pendidikan adalah kunci keberhasilan dan akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai prestasi yang lebih baik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

A Song Review: Photograph - Ed Sheeran

9 Juni 2023   04:05 Diperbarui: 9 Juni 2023   04:15 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Photograph" by Ed Sheeran is a heartwarming ballad that has touched audiences all around the world. The song deals with themes of longing, nostalgia, and the power of cherished memories through its reflective lyrics and soulful voice. While "Photograph" shows Sheeran's unique songwriting style and passionate vocals, a critical viewpoint reveals the song's known melodies and formula, raising concerns about originality and artistic development.

People who have lost a loved one or have had times of bittersweet reflection can relate to the song's melancholy tone and reflective lyrics. The voice of emotional connection admits that the music can make listeners feel sensitive and nostalgic. Many people have a strong emotional connection as a result of Sheeran's sincere voice and intimate storytelling.

In conclusion, Ed Sheeran's "Photograph" is an impressive ballad that connects with audiences through its reflective lyrics and emotional performance. The song's supportive themes involve listeners, but from a critical standpoint, its known melodies, predictable structure, and likely lack of artistic development stand out. Although the song's economic success is clear, it raises questions about how to strike a balance between artistic integrity and marketability in the always changing world of popular music. It remains to be seen whether Sheeran will challenge himself to push limits and develop his music or stay to the limits of his known formula as he continues his musical journey.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun