Mohon tunggu...
Andi Tenri Ajeng
Andi Tenri Ajeng Mohon Tunggu... -

pengembara di jalan sepi. perenung yang mencintai kematian dan pencari Tuhan yang meyakini cinta timbal balik antara Tuan dan hambaNya. Bukan siapa-siapa, hanya Hamba Tuhan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Terpujilah Engkau Wahai Hari Libur

4 Mei 2015   13:43 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:23 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terpujilah engkau wahai hari libur, apalagi jika liburan itu terjadi di hari jumat, maka disebutlah long weekend sebagai istilah. Berduyun-duyun para worker’s “Monday to Friday – Eight to Four” menikmati hari itu sebagai hari anugrah. Bagi para kaum the have’s ada yang menikmati dengan melakukan destinasi ke luar negeri. Ada yang berburu pesona lokal. Dan aku menikmati dengan mudik ke kampung halaman.

Selama tiga bulan tidak pulang kampung rasanya badan ini lemas, loyo tak berdaya. Padahal agenda jogging tetap terjaga, paling minimal olahraga ringan di stadion PTIK. Makanan beserta suplemen Propolis juga rutin. Tapi makanan hasil olahan ibu nampaknya itu yang menjadi kebutuhan.

Maka bermodalkan semangat dan oleh-oleh roti molen Blok M, perjalanan 7 jam kujalani. Terbang 3 jam dari Jakarta ke Makassar, lalu perjalanan darat dari Makassar ke kabupaten Bone selama 4 jam. Dalam suasana libur seperti ini pilihan terbang bersama Citilink adalah lebih baik, sebab meskipun dia maskapai low cost carrier atau pelayanan segmen penerbangan berbiaya murah, tetapi dia termasuk penerbangan yang paling tepat waktu tanpa delay. Kalaupun delay bisa dipertanggungjawabkan.

Tiba Makassar, diriku mesti menunggu jemputan mobil angkutan menuju Bone. Waktu yang lowong itu kulewatkan dengan menikmati kuliner sop saudara. Kuah sop yang bening dan berbumbu, featuring ikan bandeng bakar yang khas Makassar yang gurih dan lembut seperti roti, bikin sop saudara ini jadi kuliner buruan.

Inilah indahnya naik kendaraan umum, selain bisa istirahat karena ada supir yang handal, di angkutan umum juga bisa ketemu sanak saudara se kampung halaman. Dan perjalanan kemarin mempertemukan aku dan kawan yang baru pengantin minggu lalu Ikrar Dharmawan. Sebagai murid berprestasi di SMA 2  Watampone hampir semua kenal dengannya, meskipun belum tentu dia kenal banyak yang lainnya. Selain terkenal pandai, dia juga ramah dan lucu. Hampir semua kalimat yang terucap di akhiri dengan senyuman. Dan itu yang membuatnya awet tanpa formalin.

Tiba di rumah disambut mam dan saudara sepupu yang selalu menyambut dengan bully nikah...kawin...kaya...duit...*hahahaha*. Selalu ini yang menjadi bahan ledekan setiap kali pulang. Dan telinga serta jiwa ini sudah terlalu terbiasa dengan ledekan-ledekan itu, syukurnya semua hal yang disebutnya justru jadi pemicu untuk lebih hati-hati lagi. Inilah gunanya fondasi yang baik, di bully atau disesatkan sekalipun Insha Allah tidak akan tersesat. Selanjutnya istirahat yang cukup karena besoknya padat dengan agenda jumpa fans.

Mudik bukan hanya soal gaya, dia juga berarti perenungan. Setiap kali pulang kampung selalu kuagendakan ketemu dengan para ketua kampung, tokoh masyarakat informal. Bukan sejenis bupati atau kepala desa, tapi para orang-orang tua yang suaranya penting tapi di bungkam, orang tua yang terpinggirkan, atau orang tua bijaksana tanpa pretensi kekuasaan, darinya suaranya bisa terdengar bening dan jernih di telingaku. Kali ini ku agendakan bertemu pensiunan guru SMA yang kalimatnya selalu penuh hikmah, ada ilmu yang dimiliki dan tidak dimiliki orang pada umumnya. Lalu bertemu saudara yang dikenalkan mam, lalu bertemu dengan kandidat direktur harian yayasan yang akan kudirikan di kampung halaman.

Agenda yang padat dan waktu yang sempit, tetapi selalu Alhamdulillah pada olahan-olahan makanan rumah. Sederhana tapi penuh cinta. Terimakasih ya Allah. ( Tirtayasa VII no 20. Andi Tenri Ajeng)

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun