Hujan suka main gila ahir-akhir ini
Coba dengar pukulan keras di atap rumah!
Berdoa saja atap itu kuat
Coba lihat deras rintik yang turun menghantam tanah
Berdoa saja tanah itu perkasa
Coba rasakan dingin udara yang datang bersama hujan
Berdoa saja tubuh kita tahan
Hujan harus dihentikan,
Dia tak boleh dibiarkan terus main gila
Karena itu, siang ini saya ingin mencegat hujan!
Melabrak hujan supaya tahu diri
Hingga tidak turun seenak perut
Jadi dengan berbekal payung hitam, saya cegat dia sebelum dia turun.
“Hey hujan! Aku muak melihat kau yang suka sekali main gila!”
Hujan tidak menggubris, malah makin sibuk bermain gila.
“Hey hujan! Jawab aku, aku muak melihatmu!”
Hujan menoleh sebentar, di wajahnya tersimpan dongkol karena diganggu.
“Aku tidak sedang bermain gila, aku sedang membantu mereka.” Kata hujan menunjukan segerombolan anak-anak yang sedang sibuk menawarkan payung pada pejalan kaki yang lewat.
“Besok datang lagi yah, hujan! Supaya saya dan emak bisa makan" Kata salah seorang dari antara mereka yang basah kuyup dan kedinginan.
Lalu hujan pergi meninggalkan saya yang terpekur.
Depok, 29 Januari 2012
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H