Mohon tunggu...
Ajay Nur falah
Ajay Nur falah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Mendidik dengan Cinta, Biografi Guru yang Penuh Dedikasi

7 Desember 2024   23:38 Diperbarui: 7 Desember 2024   23:41 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Inspirasi dari Seorang Guru Dedikatif

Ibu Sukanah, seorang guru sekolah dasar yang telah mendedikasikan hidupnya untuk dunia pendidikan, lahir di Bandung pada 11 April 1963. Beliau tumbuh dalam keluarga sederhana yang sangat menghargai pentingnya pendidikan. Ayahnya bekerja sebagai pedagang kecil, sementara ibunya mengabdikan diri sebagai ibu rumah tangga yang mendidik dan merawat kelima anaknya. Sebagai anak keempat dari lima bersaudara, Ibu Sukanah merasakan kehangatan sekaligus tantangan hidup dalam keluarga yang harus berjuang memenuhi kebutuhan sehari-hari. Meski demikian, keluarga mereka menjadikan pendidikan sebagai prioritas utama, meskipun dengan segala keterbatasan ekonomi.

Masa kecil yang membentuk kepribadian

Masa kecil beliau adalah kisah perjuangan dan pembentukan karakter. beliau tumbuh dalam keluarga sederhana di Bandung, di mana beliau sering membantu orang tua membuat makanan untuk dijual di pinggir jalan menggunakan gerobak, setelah pulang sekolah. Pengalaman ini mengajarkan nilai kerja keras, disiplin, dan tanggung jawab. Meskipun hidup dengan keterbatasan, beliau tidak pernah kehilangan semangat untuk belajar.

Salah satu kenangan yang membekas adalah saat seorang guru di sekolah dasarnya memberinya buku tambahan. Guru tersebut menyadari bahwa buku tersebut sangat dibutuhkan oleh beliau untuk mendalami pelajaran, dan peristiwa ini meninggalkan kesan mendalam dalam hidupnya. beliau semakin yakin bahwa seorang guru dapat membawa perubahan besar dalam hidup siswa.

Selain itu, beliau juga terinspirasi oleh dedikasi para guru di desanya yang mengajar dengan tulus meskipun dengan fasilitas yang terbatas. Melihat hal ini, beliau bercita-cita menjadi seorang guru yang dapat memberikan perubahan positif dalam kehidupan anak-anak. Kepribadiannya juga dibentuk oleh keluarga yang mengajarkan nilai-nilai penting seperti kejujuran, tanggung jawab, dan tolong-menolong.

Lingkungan tempat tinggalnya yang sangat menjunjung tinggi pendidikan memberikan motivasi tambahan untuk terus belajar dan berprestasi. Beliau percaya bahwa pendidikan adalah jalan keluar dari kemiskinan dan kunci untuk mengubah masa depan. Meskipun dengan keterbatasan akses buku, beliau gemar membaca dan sering meminjam buku dari perpustakaan sekolah atau teman-temannya. Kecintaannya terhadap membaca membuka wawasan dan membentuk pola pikir kritis.

Penghargaan sebagai siswa teladan di sekolah dasar menjadi kenangan manis dan kebanggaan bagi dirinya dan keluarga. Prestasi ini menjadi bukti bahwa kerja keras dan ketekunan membuahkan hasil yang memuaskan. Semua pengalaman masa kecil ini membentuk beliau menjadi sosok yang tangguh, pekerja keras, dan penuh dedikasi.

Nilai-nilai yang beliau pelajari sejak kecil terus melekat hingga dewasa, dan menjadi dasar kuat dalam menjalani hidup. beliau percaya bahwa setiap pengalaman, baik yang manis maupun pahit, memiliki peran penting dalam membentuk karakter seseorang. Masa kecil yang penuh perjuangan, keikhlasan, dan kerja keras menjadikannya pribadi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga tangguh dan penuh semangat untuk memberikan yang terbaik bagi orang lain.

Pendidikan: Fondasi untuk Dedikasi

Pendidikan formal Ibu Sukanah dimulai di SD Negeri Cimuncang 6, Bandung, yang menjadi tempat pertama ia mengenal dunia belajar secara formal. Beliau melanjutkan ke SMP Negeri 16 Bandung, sebelum kemudian masuk ke Sekolah Pendidikan Guru (SPG) Negeri 1 Bandung di Jalan Gatot Subroto. Kecintaannya pada profesi guru memotivasinya untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi dengan mengambil jurusan yang relevan dengan cita-citanya menjadi guru sekolah dasar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun