Laga final yang dijalani duo Madrid (Real dan Atletico Madrid) memiliki kisah yang sama soal kehilangan sang bintang, Marseille lawan Atletico di final Liga Eropa kehilangan Payet di paruh babak pertama, sementara Liverpool lawan El Real juga kehilangan Mo Salah di menit yang tak jauh berbedaÂ
Final Liga Champion Eropa yang antara Real Madrid vs Liverpool yang digelar di Oliympiskiy Stadium, Kiev, Minggu (27/5) benar-benar mencuri perhatian pecinta bola dunia.
Penampilan Salah dan sosoknya sebagai seorang muslim, ambisi Hattrick Madrid, dan harapan suporter Liverpool serta sederet cerita lain memberi warna tersendiri untuk final musim ini.
Sayang laga final bak anti klimaks untuk Mo Salah. Bintang Mesir dan Lverpool  mengalami cidera bahu akibat duel dengan Sergio Ramos di menit ke-24. Tak lama ia pun menangis ditengah lapangan, karena tak sanggup melanjutkan pertandingan.
Terlepas dari penampilan elegan Los Blancos, faktor absennya Salah di sisa 15 menit pertandingan babak pertama membuat ritme permainan kian berbeda, Madrid makan gahar sementara Liverpool  guncang bak kehilangan akar.
Kehilangan Salah juga dimanfaatkan oleh Madrid dengan meningkatkan intensitas serangan, sebab armada Zidane sadar bila lini depan anfield gang sedang kehilangan keseimbangan.
Sayang hingga babak pertama usai tak ada satupun gol tercipta. Skor kacamata menutup laga di paruh pertama.
Babak Kedua praktis menjadi milik Madrid, dominasi tim ibu kota spanyol makin nyata, 66% penguasaan bola, 19 tendangan ke gawang lawan (5 yang terarah), dan 9 tendangan penjuru menjadi bukti dominasi Madrid di akhir laga.
Terlepas dari 'blunder' Karius, Los Blancos pun unggul 3-1 berkat aksi Benzema di menit 50' dan dua gol dari Sang Supersub Gareth Bale dimenit 63'dan 83'. Sebaliknya The Red hanya sanggup membuat satu gol lewat aksi Sadio Mane di menit ke-54.
Sebuah kemenangan yang membuat pasukan Zinedine Zidan 'sah' sabagi pemilik tropi 'si kuping besar' tiga kali berturut-turut.