Karya tulis dikalangan siswa maupun mahasiswa sudah tidak asing lagi, tak jarang karya tulis digunakan sebagai persyaratan dalam kenaikan tingkat atau kelulusan. Bentuk karya tulis ilmiah bermacam-macam seperti skripsi, jurnal, disertasi, artikel dan lain-lain. Kegiatan kepenulisan dimaksudkan untuk memberikan informasi mengenai dunia kepenulisan khususnya dalam kepenulisan karya tulis ilmiah yang biasanya pada tingkat sekolah menengah digunakan sebagai salah satu syarat kelulusan layaknya skripsi pada mahasiswa dalam mengejar gelar strata 1.
Dalam kepenulisan tidak serta merta menulis  tanpa ada aturan dalam penulisannya maka dari itu diperlukan bimbingan khusus dalam pengerjaannya dengan bimbingan seseorang yang lebih ahli dalam bidang tersebut atau paham mengenai kepenulisan.
Bagi siswa maupun mahasiswa karya tulis merupakan hal yang sangat penting. Ketika siswa lebih paham mengenai kepenulisan karya tulis ilmiah itu menjadi bonus untu bekal mereka kelak ketika melanjutkan di perguruan tinggi dalam pembuatan karya tulis ilmiah berbentuk skripsi. Maka dari itu kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang menguntungkan bagi siswa maupun mahasiswa.
Dalam kegiatan kepenulisan pemateri menyampaikan motivasinya dalam menulis karya tulis ilmiah dan memberikan teknik kepenulisannya serta memberikan bimbingan pada  kelompok siswa yang telah membuat judul karya tulis ilmiahnya. Bagaimana dengan mahasiswa praktikan ?
Yapp mahasiswa praktikan turut serta dalam kegiatan tersebut, mendengarkan pemateri menyampaikan materi-materi kepenulisan seperti pembuatan judul, mencari referensi jurnal dan lain sebagainya. Selama siswa bimbingan judul dengan pemateri, mahasiswa ikut serta menyimak dan sekaligus mencari bahan untuk pembuatan karya tulis ilmiah berbentuk skripsinya. Karena setelah mahasiswa praktikan menyelesaikan program PPL ( Praktik Pengalaman Lapangan ) selama 3 bulan akan dihadapkan pada pembuatan judul skripsi.
Dengan adanya kegiatan kepenulisan ini mahasiswa menjadi ada tambahan informasi baru dan menemukan beberapa bahan untuk dijadikan referensi dalam pembuatan judul. Perlu diketahui juga pemateri dalam kegiatan tersebut merupakan orang yang berprestasi dalam bidang penelitian bahkan sering menjuarai banyak kompetisi nasional dan membawa pulang medali emas  maupun perak, beliau adalah Zulkaisi Dwi P, S.Pd.  Maka sudah tidak diragukan lagi sebagai narasumber kegiatan beliau menyampaikan motivasinya dalam berkarya dan berprestasi sehingga itu tidak hanya memotivasi siswa tetapi mahasiswa juga bahkan seluruh peserta pada kegiatan tersebut.
Kegiatan tersebut diadakan oleh ekstrakurikuler Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) SMAN 1 Sirampog yang melibatkan bidang kesiswaan, Pembina KIR dan mahasiswa praktikan.Saya sebagai salah satu peserta dan juga salah satu mahasiswa praktikan sangat beruntung dilibatkan dalam acara yang luar biasa itu dan banyak manfaat dari kegiatan tersebut.
Ada kutipan yang beliau sampaikan dan itu juga kutipan yang sering Saya pakai ketika sedang mager (bahasa gaul = males gerak) yaitu ketika gajah mati meninggalkan gadingnya, manusia mati meninggalkan nama. Tapi jangan hanya nama yang ditinggalkan tapi juga dengan karyanya.Jadi buatlah karya apapun itu yang bisa bermanfaat untuk si pembacanya, ilmu yang dibagikan tidak akan berkurang justru akan bertambah dan kita sebagai pembagi ilmu akan merasakan manfaatnya dan pahalanya juga akan terus mengalir kalo bermanfaat bagi si pembacanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H