Dampak dari pandemi tidak hanya dirasakan oleh para siswa saja, melainkan juga para maahsiswa. Mereka semua ikut terdampak pada proses pembelajarannya disekolah maupun dikampus, merubah sistem yang sudah disepakati pada awal pertemuan disesuaikan dengan masa pandemi yang proses pembelajaran dirumahkan. Sehingga tidak membuat mandeg proses pendidikannya dan tetap berjalan seperti biasanya, hanya dirubah lokasi tempat belajarnya saja.Â
Bagi yang memang biasa melaksanakan pembelajaran tanpa tatap muka ini biasa saja dan tidak mengalami kendala yang berarti. Berbeda dengan mereka-mereka yang memang terbiasa melakukan pembelajaran dengan tatap muka, dengan adanya pengalihan sistem pembelajaran itu menimbulkan kendala-kendala yang biasa disepelekan berubah menjadi kendala yang besar dan memang harus diperhatikan, jika tidak seperti itu pembelajaran akan tertinggal dan jauh dari kata setengah dari kurang maksimal.
Berbicara mengenai pengalihan sistem tatap muka menjadi jarak jauh atau di online kan, bagi mahasiswa sendiri untuk semester yang masih muda biasanya mau tidak mau tetap menjalankan perkuliahan dengan online dan itu tidak sedikit problem yang muncul tetapi mereka tetap melaksanakan kewajibannya dalam menuntut ilmu walaupun dengan cara apapun agar mereka tidak tertinggal dalam pembelajaran.Â
Tujuan pembelajaran kurang maksimal dicapai dan progres dari mahasiswa seimbang ada yang melihat dari sisi kebaikan terkait pengalihan sistem ada juga yang melihat dari sisi kelemahannya. Sang tutor pun mengikuti mahasiswanya agar mahasiswa bisa mengikuti perkuliahannya tanpa ada yang absen. Dan itu memang  benar, persentase mahasiswa yang absen sedikit ketika pembelajaran online daripada pembelajaran tatap muka.
Selain itu untuk mahasiswa semester tua yang akan melanjutkan mata kuliah praktek atau juga Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di waktu liburan semester genap ini sekitar bulan Agustus Spetember, melihat situasi masih darurat sehingga sekolah tingkat SD hingga Menengah Atas masih dirumahkan dan pembelajaran jarak jauh, ini memunculkan wacana bagi mahasiswa semester tua untuk PPL secara virtual atau online dimana mahasiswa tidak perlu ke sekolah hanya ikut serta secara online atau virtual proses pembelajarannya.Â
Ini menjadikan pengalaman lapangan kurang maksimal, karena nanti ketika sudah terjun didunia pendidikan mahasiswa akan menghadapi siswa-siswa dengan tatap muka bukan secara virtual, dengan begitu ketika pengalaman tatap muka akan menjadikan mahasiswa belajar ketika nanti sudah terjun didunia pendidikan. Namun, dengan kondisi yang seperti ini kita tidak bisa mengelak dan menolak dengan masa pandemi ini, dengan pembelajaran jarak jauh berarti kita membantu para tenaga medis untuk mengurangi mata rantai penyebaran Covid-19.Â
Selain mahasiswa PPL, juga bagaimana dengan nasib mahasiswa akhir yang seharusnya menyelesaikan kuliah atau wisuda pada tahun ini, dengan adanya pandemi ini mereka disulitkan dengan bimbingan skripsi yang dilakukan secara online, proses penelitian yang seharusnya disekolah dengan siswa justru tidak dilakukan dengan siswa, bahkan mereka ada yang hingga mengubah judul skripsi untuk mengganti penelitian yang seharusnya dilakukan dengan siswa atau observasi langsung dengan subjek menjadi penelitian literatur yang tidak dilakukan dengan siswa secara langsung atau dengan sumber lain. Ini menjadikan proses skripsi mereka menjadi tambah lama karena harus mengubah keseluruhan bagian skripsi yang sudah dirancang sebelumnya.Â
Harapannya, dosen saling memaklumi dan memahami mahasiswa untuk mencapai target menyelesaikan kuliah ditahun ini dan juga dosen diharapkan tidak membuat mahasiswa menunggu revisian/ACC dosen terlalu lama dan jika memang skripsi sedang direvisi dosen berilah kabar pada mahasiswa dengan tidak terlalu lama, karena kabar dari dosen entah apapun itu menjadikan mahasiswa skripsi tenang dan merasa skripsinya memang dikoreksi dosen. Itu keluhan dari mahasiswa skripsi.Â
Target mahasiswa untuk segera wisuda di semester ini agar tercapai dan usaha yang telah dilakukan selama masa perkuliahan bisa terbayarkan, walaupun memang adanya oandemi ini menghambat dalam proses menuju wisuda tapi setidaknya mahasiswa sudah berusaha.Â
Semoga pandemi ini bisa cepat berlalu dan semua kembali normal, patuhi protokol kesehatan selama kasus masih terjadi peningkatan perharinya. Jangan mengabaikan covid-19, diluar sana masih ada yang berjuang bertaruh jiwa raga demi orang-orang yang tidak dikenalnya agar tetap kembali menjalani dan menikmati hidup. Stop ngeyel !!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H