Definisi pembelajaran tematik yaitu, pembelajaran yang diawali oleh suatu tema tertentu yang menghubungkan dengan pokok bahasan lain, konsep tertentu dikaitkan dengan konsep lain yang dilakukan tanpa direncanakan atau direncanakan, baik dalam satu bidang studi atau lebih dan dengan beragam pengalaman belajar sehingga pembelajaran menjadi semakin bermakna (Fitria, 2019)
Pendekatan Tematik adalah pendekatan yang mengambil tema yang akan diberikan pada siswa sesuai dengan kemampuannya, dimaksudkan agar tidak terjadi kerancuan dalam berfikir ( Nurani. 2003)
Penerapan pendekatan tematik terpadu di SD dimaksudkan agar siswa tidak belajar secara parsial sehingga pembelajaran dapat memberikan makna yang utuh pada siswa. (Permendikbud No 103 Tahun 2014; Kemendikbud, 2014)
Pendekatan tematik memiliki karakteristik sebagai berikut: a) Berpusat pada peserta didik. b) Memberikan pengalaman langsung dengan melibatkan siswa dalam belajar mengajar. c) Mengembangkan ketrampilan berfikir dan kreatif anak. d. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas. e) Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran f) Bersifat fleksibel, g) Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa. h) Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan.
Dalam pembelajaran selain hasilnya adalah proses pembelajaran itu sendiri. Terlebih dalam pembelajaran IPA tematik di SD. Sejak diberlakukannya Kurikulum 2013 (K13), pembelajaran IPA di SD tidak lagi berdiri sendiri atau terpisah dari mata pelajaran lainnya. Namun demikian, diharapkan hakikat dari pembelajaran IPA tidak luntur. Hakikat pembelajarn IPA di SD adalah kumpulan produk ilmiah dan serangkaian proses ilmiah (Fitria, 2019). Sementara selama ini pembelajaran IPA hanya berorientasi pada produk (Tias, 2017)
Ruang lingkup pelajaran sains meliputi: kerja ilmiah dan penekanan konsep serta penerapannya. Kerja ilmiah mencakup: penelitian, berkomunikasi ilmiah, pengembangan kreativitas, dan pemecahan masalah, sikap dan nilai ilmiah. Pemahaman konsep dan penerapannya mencakup: makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan serta kesehatan, benda atau materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat dan gas, energi dan perubahannya (meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana), bumi dan alam semesta (meliputi : bumi, tata surya, dan benda-benda langit lainnya) (Depdiknas, 2004 : 4)
Dihasilkan bahwa melalui pendekatan tematikpembelajaran dapat menjadi lebih mudah diserap oleh siswa, karena pada dasarnya untuk memahami banyaknya rincian pembelajaran khususnya IPA, dibutuhkan suatu pemahaman konsep terlebih dahulu yang merupakan acuan untuk pembelajaran lainnya. Konsep ini dapat berhubungan dengan konsep yang lainnya, sehingga siswa akan lebih mudah memahami, mengingat, dan menghafal suatu pembelajaran. Pendekatan tematik juga berhasil meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa karena siswa dapat menghubungkan beberapa konsep pembelajaran dengan konsep lainnya dan menjabarkannya, dengan itu siswa dapat melatih otaknya untuk berpikir secara kritis konsep apa yang diberikan dan apa hubungannya dengan pembelajaran yang lainnya. tingkat keaktifan siswa juga mengalami peningkatan, karena ketika guru  bertanya tentang suatu konsep pembelajaran, maka siswa menjawab hal apa yang berhubungan dengan konsep itu maupun sebaliknya, siswa menanyakan suatu hal yang kurang dipahami terkait konsep yang diberikan guru, siswa juga mendapatkan pemahaman tersendiri terkait tanya jawab dengan guru.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H