Engkaukah yang menyematkan rindu di tubuh puisi pagi ini?
Menanam asa setelah pergimu menjadi satu-satunya alasan langit di hatiku kelabu?
Senyum di wajah berubah menjadi sendu
Engkaukah yang menumbuhkan lara tanpa tahu arah?
Mengubah suka cita menjadi duka cita terparah
Hingga yang tampak di mata hanyalah luka-luka yang menyembuhkan dirinya dengan harap sia-sia
Tak ada lagi yang tersisa memang
Selain kemenanganmu setelah meruntuhkan angan-angan di masa silam
Â
Bumi Rafflesia, November 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H