Mohon tunggu...
Oktavia Ningrum
Oktavia Ningrum Mohon Tunggu... AivAtko31

Manusia biasa, sering salah dan serba salah. Wattpad @AivAtko31

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Di Mata Api dan Senyap

29 April 2025   21:01 Diperbarui: 3 Mei 2025   19:31 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lee Su Hyeok from All of Us are Dead (Arsip Netflix via @netflixkr)


Dalam dunia yang bergetar oleh teriakan dan darah,  
ia berjalan tak tergesa, tapi tak pernah mundur.  
Bukan pahlawan yang lahir dari sorak,  
melainkan dari diam—yang memilih tetap tinggal  
saat semua hal memilih lari.

Matanya bukan tajam karena marah,  
tapi karena paham.  
Melihat lebih dari luka,  
lebih dari ketakutan,  
lebih dari wujud yang diubah monster—  
ia tetap memilih melihat jiwa.

Langkahnya tak berbunyi,  
tapi kehadirannya menyentuh jantung orang yang hilang arah.  
Ia tak berbicara banyak,  
karena cintanya tak perlu kata—  
cukup dengan duduk di sampingmu,  
saat dunia tak lagi punya tempat aman.

Sosokmu adalah puisi  
yang tak perlu ditulis di atas kertas,  
karena ia hidup dalam jeda,  
dalam pilihan-pilihan sunyi,  
yang berbicara lebih nyaring  
dari semua teriakan.

Dan bukankah itu cinta?  
Bukan yang ramai, bukan yang gegap gempita—  
tapi yang tetap bertahan  
saat gelap minta dibagi.

---

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun