Mohon tunggu...
Oktavia Ningrum
Oktavia Ningrum Mohon Tunggu... Mahasiswa - AivAtko31

Manusia biasa, sering salah dan serba salah. Wattpad @AivAtko31

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

5 Etika Berhutang yang Sering Terlupakan!

30 September 2023   07:57 Diperbarui: 30 September 2023   08:01 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi berhutang (freepik) 

Di era sekarang ini, banyak ditemui orang yang tak mau memberikan pinjaman kepada orang lain. Hal ini lantaran seringnya ditemui kejadian seperti galaknya orang yang berhutang, putus kontak, kabur, penipuan, dan lain sebagainya. Hingga akhirnya, banyak orang jujur yang terkena imbasnya. Sulit mendapatkan pinjaman saat terdesak, hingga mengambil jalur hutang berbunga yang membengkak seiring waktu. 

Namun hal ini memang cukup lumrah mengingat banyaknya orang berhutang yang lupa diri dan tidak tahu etika. Padahal jika orang yang berhutang sopan, tentu orang lain juga akan segan dan mudah memberikan pinjaman.

Berikut, 5 etika berhutang yang sering terlupakan! 

1. Mengembalikan Sesuai Kesepakatan

Baik jumlah hutang ataupun waktu pengembalian, haruslah sesuai dengan kesepakatan bersama. Bisa jadi si pemberi hutang mau meminjamkan karena pertimbangan waktu kembali tidak memberatkannya. Jadi janganlah merusak kepercayaan dengan pura-pura lupa dan menunda-nunda membayar hutang. 

2. Meminta Maaf jika Lewat Tenggat

Jika memang tidak ada uang ketika hutang telah mencapai tenggat pembayaran, harusnya kamu tetap datang menemui penghutang. Berikan ia kejelasan dan minta maaf secara tulus karena belum bisa melunasi hutang tersebut. Dengan begitu, penghutang tidak merasa ditipu dan kamu tetap dipandang sebagai orang yang bisa dipercaya. 

3. Izin Pemakaian Kepada Pemilik Secara Jujur

Banyak sekali yang berhutang dengan alasan kebutuhan mendesak namun ternyata hanya untuk kesenangan pribadi. Penghutang tentu kesal ketika mengetahui kerelaan hatinya dalam menyisihkan uang, justru disia-siakan orang lain. Uang yang dipakai kesenangan orang lain juga seharusnya bisa ia pakai sendiri untuk kebutuhan lain. Jadi, jujurlah sedari awal untuk apa uang itu dipakai. Apakah memang perlu untuk berhutang atau tidak. 

Atau jika kamu sudah memiliki uang untuk membayar, namun kamu masih membutuhkan untuk kebutuhan yang lain. Maka kamu juga wajib izin terhadap pemilik hutang. Kemana uang tersebut akan kamu pakai. Dengan begitu, pemilik uang tentu akan lebih ridho jika kamu meminta izinnya lebih dahulu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun