...tentang rasamu yang kau pendam, tentang kisah cintamu dalam diam...Â
Remorse merupakan novel karya Mustika N. Amalia yang diterbitkan oleh penerbit Bhuana Sastra pada 2017. Novel setebal 275 halaman ini menceritakan tentang kisah cinta yang tulus dari sosok gadis bernama Tiara.
Tiara sendiri merupakan gadis cantik yang pintar, namun seolah ingin menegaskan bahwa kesempurnaan pada manusia hanyalah keniscayaan, Tiara merupakan seorang tuna wicara.
Mencintai sosok Elang, perjalanan rasa Tiara tidak pernah berjalan mudah dan indah. Elang yang kehilangan orang tua saat kecil, tumbuh menjadi sosok lelaki tak tersentuh. Belum lagi ketakutan Tiara untuk menunjukkan dirinya pada Elang terlalu besar, hingga gadis itupun memilih mencintai Elang dalam diamnya.
Di sisi lain, Rion yang merupakan pembuat onar terus mengganggunya. Namun siapa sangka, di balik sikap usil lelaki itu, Rion memiliki cinta yang tulus untuk Tiara. Namun sama halnya seperti cinta Tiara untuk Elang, perasaan Rion juga bertepuk sebelah tangan. Dan pada akhirnya, semua memang bergantung pada takfir semesta. Entah kemana takdir akan membawa kisah mereka bertiga.Â
Novel ini memiliki gaya bahasa yang begitu memikat. Bahasa puisi dan sajak terasa kental dalam tiap paragraf. Dalam tiap pergantian babnya pun, penulis selalu menyisipkan sebait puisi sebagai pembuka. Seperti kutipan berikut ini, "Segala tentangmu masih berupa tanya. Aku menunggumu di sudut gedung itu. Hingga langit melukis senja. Aku tak melihat sosokmu. Siapa dirimu? Darimana asalmu? Semua masih menjadi entah."
Tak hanya menghadirkan kisah rumit tentang perasaan Tiara, penulis juga menyisipkan dongeng yang amat menarik tentang dewa-dewi yunani. Seperti dongeng asal mula bunga matahari, berikut filosofi warna merah pada kelopak mawar yang merupakan lambang ketulusan dan luka pada cinta yang dialami Aphrodite.Â
Pemilihan cover di novel ini juga memikat, sederhana tapi kaya. Ide pencantuman arti dari kata remorse sendiri cukup bijak dan unik hingga menimbulkan daya tarik tersendiri. Namun, penggunaan diksi agaknya terlalu puitis dan kaku dalam dialog para tokoh. Sehingga kesan cerita cenderung mirip adegan teater atau drama panggung. Tetapi, secara keseluruhan novel ini bagus dan cocok untuk pembaca yang menggemari rangkaian diksi yang kaya.Â
Sekian ulasan singkat tentang novel Remorse, tertarik membacanya?Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H