Pada mendung yang membingkai,
pekatnya malam kali ini.
Bisakah kau sampaikan rasa,Â
perihal perih.
Aku membisik lirih,Â
pada desau angin yang dingin,
menembus hati.
Ke mana, semua keindahan ini pergi?
Bibirku hanya mampu tersenyum getir.
Menyadari gemerlap malam yang terusir.
Atau ia sengaja menghilang dalam sepi.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!